Rabu, 25 Oktober 2017

Contoh Makalah Permasalahan Kependudukan dan Lingkungan



Mengamati Permasalahan Kependudukan dan Lingkungan.
Nama                                                            :
Nurul Hidayah
Kelas                                                            :
9H
No.Absen                                                     :
29
Ø Soal:
Masih ingatkah kamu tentang masalah yang muncul di lingkungan yang diakibatkan oleh peningkatan jumlah penduduk? Dari beberapa masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, coba kamu amati di lingkungan sekitar tempat tinggalmu, adakah permasalahan yang terjadi akibat peningkatan jumlah penduduk? Setelah menemukan permasalahannya coba rumuskan penyebab dari munculnya permasalahan tersebut! Selanjutnya, coba kamu tuliskan solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
Ø Permasalahan lingkungan di Kabupaten Kediri:
a.    Kendala Potensi Pertanian di Kabupaten Kediri.
Penggunaan tanah di Kabupaten Kediri sebagian besar pada digunakan sebagai tanah pertanian, baik merupakan persawahan pertanian tanaman keras maupun perkebunan. Pemanfaatan lahan pertanian khususnya tanaman pangan menghadapi permasalahan yaitu tingginya ketergantungan kehidupan penduduk terhadap tanah pertanian sehingga timbul pemanfaatan lahan tanpa memperhatikan kaidah-kaidah konservasi tanah. Hal ini dapat mempercepat penurunan daya dukung lahan dan kualitas lingkungan. Sementara itu lahan pertanian saat ini banyak mendapat tekanan dengan adanya perluasan kawasan permukiman di perkotaan. Selain itu kendala potensi pertanian yang ada di Kabupaten Kediri pada umumnya adalah berkaitan dengan banyaknya hama yang menyebabkan gagal panen atau hasil produksi menurun. Selain itu kurangnya variasi jenis tanaman di Kabupaten Kediri sehingga menyebabkan harga jual hasil produksi masih rendah.
a.    Kendala Potensi Perkebunan di Kabupaten Kediri.
Kendala yang dihadapi oleh Kabupaten Kediri dalam potensi perkebunannya adalah keterbatasan dana untuk masyarakat kecil atau perkebunan rakyat dalam hal perawatan, penanaman dan penjualan hasil produksi. Umumnya hasil produksinya masih dalam bentuk mentah tanpa pengolahan lebih lanjut yang dapat meningkatkan harga jual sebagai upaya peningkatan produksi dari hasil perkebunan. Sedangkan masalah lain yang turut mendapat perhatian adalah yang berhubungan dengan pengelolaan limbah perkebunan yang banyak menyebabkan polusi lingkungan, serta permasalahan yang berkaitan dengan usaha peningkatan kesejahteraan perekonomian petani.
b.    Kendala Potensi Peternakan di Kabupaten Kediri
Masalah yang terdapat pada sektor peternakan di Kabupaten Kediri yang ditinjau berdasarkan hasil produksi potensi yaitu ayam potong, sapi perah dengan hasil produksi yang dapat diubah menjadi keju, dimana untuk masalah yang banyak timbul yaitu pada produksi keju dan susu adalah sebagai berikut:
1.      Produksi keju dan susu kurang dikonsumsi karena harga jual yang mahal.
2.      Adanya barang-barang impor yang lebih murah.
3.      SDM yang masih perlu pembinaan.
4.      Peluang pasar yang masih kecil.
5.      Perkembangan kawasan terbangun sehingga peternakan jenis ini mulai tergusur.
c.Kendala Potensi Kehutanan di Kabupaten Kediri.
Permasalahan seputar potensi kehutanan di Kabupaten Kediri adalah bahwa seluruh potensi hutan yang belum termanfaatkan secara optimal. Selain itu belum ketatnya pengawasan terhadap hutan menjadikan hutan-hutan di Kabupaten Kediri rawan dari penebangan hutan secara liar yang dapat membahayakan kelestarian hutan di Kabupaten Kediri. Adapun uuntuk masalah-masalah yang ada pada sektor kehutanan di Kabupaten Kediri meliputi masalah dalam produksihutan dan masalah pada kawasan wisata. Dimana untuk masalah produksi hutan antara lain: kenaikan akan harga komoditas kayu yang secara tidak langsung akan memancing tindak pelanggaran hutan secara sporadis, terbatasnya aparat keamanan di sektor kehutanan. Sedangkan untuk hambatan pada kegunaan pariwisata meliputi kurang lengkapnya sarana dan prasarana menuju objek wisata, misalnya di Ironggolo Kecamatan Mojo.
c.    Kendala Potensi Pertambangan di Kabupaten Kediri.
Kegiatan pertambangan di Kabupaten Kediri pada umumnya termasuk pertambangan bahan galian golongan ‘C’ dimana bentuuk pengusahaannya merupakan kegiatan penggalian. Penggalian bahan tambang yang ada saat ini adalah bahan galian untuk industri, bahan bangunan, dan bahan galian unntuk membuat keramik. Kegiatan penggalian cukup serius menimbulkan dampak terhadap pelestarian alam, saat ini belum tampak tetapi perlu adanya pembatasan-pembatasan untuk menghindari meluasnya kerusakan lingkungan akbat usaha-usaha pertambangan. Masalah-masalah yang dihadapi dalam upaya pengembangan dan eksploitasi bahan-bahan tambang ini antara lain:
1.      Sebagian besar lokasinya berada tersebar secara sporadic, sehingga menyulitkan dalam upaya penambangan dan pengangkutannya.
2.      Kualitas bahan tambang yang kurang memenuhi syarat, sehingga perlu syarat lain yang berakibat rendahnya harga barang tambang yang ada.
3.      Kurangnya tenaga ahli di bidang pertambangan sehingga hasilnya kurang optimum.
4.      Terbatasnya teknologi, modal, dan data mengenai bahan pertambangan itu sendiri.
5.      Usaha yang dilakukan oleh masyarakat dalam skala kecil sering sukar dikendalikan dan dikontrol kegiatannya.
e.Kendala Masalah Lingkungan Hidup di Kabupaten Kediri.
Ditinjau secara fisik, wilayah Kabupaten Kediri menunjukkan bahwa sebagian wilayah Kabupaten Kediri merupakan daerah dataran rendah, sedangkan selebihnya adalah daerah pegunungan dan perbukitan. Kabupaten Kediri juga memiliki curah hujan yang cukup tinggi, yaitu diatas 1300mm/tahun dan meliputi hampir seluruh kecamatan. Hal inilah yang mendorong secara umum permasalahan yang sering muncul di Kabupaten Kediri adalah daerah aliran sungai yang meintasi wilayah Kabupaten Kediri yang selalu menimbulkan banjir sehingga cukup besar pengaruhnya terhadap kondisi fisik daerah sekitarnya.
Ø Sedangkan masalah yang ada kaitannya dengan pelestarian sumber daya air antara lain:
1.      Menurunnya fungsi hutan sebagai sumber cadangan dan penahan terjadinya erosi dan banjir sebagai akibat dari penebangan hutan secara liar.
2.      Berubahnya peralihan fungsi kawasan lindung untuk kepentingan pelestarian konservasi tanah dan air sehingga menyebabkan hilangnya sumber air.
3.      Terjadinya tumpang tindih antara keperluan lahan untuk kepentingan sumber air dan untuk keperluan pembangunan.
4.      Banyaknya sampah dan polusi air lain yang mencemari sebagian besar sumber air di Kabupaten Kediri.

Ø Solusi untuk mengatasi masalah di Kabupaten Kediri:
1.      Berangkat dari keprihatinan ini maka dibutuhkan suatu solusi nyata untuk mengatasi masalah lingkungan hidup. Salah satu wujudnya adalah melalui pendidikan lingkungan hidup terhadap siswa. Harapannya setelah siswa diajari dan memahami mengenai lingkungan hidup maka akan menjadi solusi dan pioner lingkungan dalam kehidupan masyarakat.
2.      Pada Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei Tahun 2015, salah satu diantara sekian banyak Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Kediri, SMA Negeri 1 Grogol merupakan sekolah yang memiliki identitas yang berbeda. Sekolah ini menekankan pentingnya pendidikan berkarakter khususnya kepedulian terhadap lingkungan hidup dalam basis pembelajaran di lingkungan sekolahnya.
3.      Seperti dikatakan Kepala sekolah SMAN 1 Grogol, Drs. Tajuddin Subekti, Msi., kepada Tim Kominfo Sabtu (2/5/15’) bahwa sekolah ini mengajarkan dan mendidik pentingnya menjadi manusia berwawasan lingkungan. Harapan beliau siswa dapat mengerti, memahami selanjutnya timbul kesadaran, akan rasa memiliki dan bahaya serta manfaat yang didapat dari kepedulian terhadap lingkungan hidup.
4.      Dari sini akan timbul wujud action nyata kepedulian terhadap lingkungan. Dalam menyikapi sampah misalnya, semua tahu bahwa kita tidak bisa luput dari masalah sampah. Untuk itu kami ajarkan kepada siswa agar dapat memilih dan memilah sampah jenis organik atau non organik. Ujar Tajuddin.
5.      Karena sampah non organik tidak bisa diurai. Seperti plastik misalnya baru bisa diurai 500 tahun. Sementara sampah organik bisa diolah menjadi pupuk atau biogas. Semua kami ajarkan di sini (sekolah). Karena kewajiban pendidikan tidak hanya siswa cerdas tapi juga membentuk karakter siswa yang peduli terhadap lingkungan hidup. Bahkan di SMA N 1 Grogol ini kami sudah menambahkan mata pelajaran lingkungan hidup dalam kurikulumnya. Jelas pria berkacamata ini.
6.      Seperti saat Tim Kominfo berkunjung dan berkeliling di lingkungan seolah didampingi Dra. Sunarti dan Firstima Mpd., Pembina dan Sekretaris Adiwiyata SMAN 1 Grogol, mengamati seluruh area sekolah, tempat sampah di sekolah ini sudah terpilah menjadi dua organik dan non organik. Sampah organik selanjutnya dibawa ke pengolahan menjadi kompos dan biogas. Biogas ini biasa dimanfaatkan siswa untuk memasak. Sementara sampah non organik didaur ulang dalam bank sampah. Hasilnya berupa kerajinan yang dijual ke pihak luar.
7.      Pengolahan air juga menjadi perhatian, air limbah dari kantin ataupun toilet, difilterisasi sehingga menjadi air dengan kadar air yang aman. Selanjutnya dimanfaatkan untuk ikan lele yang hasil produktifnya bisa dimanfaatkan warga sekolah. Kantin disini pun tidak diperbolehkan menggunakan kemasan plastik. Sebagai gantinya siswa makan dan minum di tempat menggunakan alat dan bahan makan dan minum yang aman.
8.      Di seluruh area sekolah nampak rimbunnya pepohonan yang sangat rindang. Jenisnya tidak hanya satu jenis saja. “Utamanya berbagai tanaman obat-obatan keluarga (Toga), tanaman perkebunan, sayur dan buah. Seperti buah unggul khas asal Grogol juga ada yaitu Mangga Podang Gunung. Selain itu pohon buah nangka unggul bantuan dari Ibu Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno ketika memperoleh penghargaan lingkungan hidup di Jakarta juga masih selalu kami rawat sampai sekarang. ” Ujar Sunarti.
9.      Sehingga wajar saja jika sekolah ini mampu merebut prestasi penghargaan Adiwiyata Mandiri Tahun 2013 dari Pemerintah Pusat. Penghargaan ini adalah penghargaan tertinggi dari pemerintah terhadap sekolah yang seluruh warganya ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat dan menghidarkan dampak lingkungan yang negatif menjadi hal yang positif dan bermanfaat.
10.  Program Adiwiyata adalah salah satu program Kementerian Negara Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Bupati Kediri, dr. Hj. Haryanti Sutrisno beserta Kepala Sekolah SMAN 1 Grogol dari Presiden RI saat itu, Dr. Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta.
11.  Sebagaimana disampaikan Bapak Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Ki Hajar Dewantoro bahwa “ Pendidikan merupakan tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya”
12.   Dalam kesempatan lain Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno mengatakan ‘ Kami tunggu sekolah-sekolah lain di Kabupaten Kediri di Hari Pendidikan Nasional ini untuk dapat melahirkan siswa-siswi berprestasi yang membanggakan dengan mewujudkan anak-anak didik yang pandai, cerdas dan berkarakter serta bermoral tinggi. (Kominfo).