Pengaruh Tasawuf dalam Kehidupan Modern
Nama: Zain Firdausa A.H
Pengaruh Tasawuf dalam Kehidupan Modern
Abstrak
Penelitian ini
akan membahas mengenai Tasawuf. Untuk lebih jelasnya maka diambilah judul
“Pengaruh Tasawuf dalam Kehidupan Modern”. Tasawuf adalah bagian dari syari’at
islam, maka sudah tentu semua hal yang berkaitan dengan perilaku sufistik di
dasarkan kepada al qur’an, al hadis dan perilaku sahabat Nabi Saw. Arti dari tasawuf sendiri adalah suatu suatu ilmu yang mempelajari tentang
cara-cara membersihkan hati dari berbagai macam penyakit hati, agar bisa lebih
dekat dengan Allah Swt. Agar bisa lebih dekat dengan Allah ada beberapa maqam
yang harus ditempuh. Maqam adalah tahapan-tahapan yang ditempuh agar seseorang
bisa lebih dekat dengan Allah.
Penelitian ini dilakukan
karena semakin bertambahnya tahun semakin menipis pula keimanan seseorang. Ini
dikarenakan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang. Dan manusia
berlomba-lomba mencari harta yang banyak agar mereka bisa hidup dengan nyaman
saat mereka tua. Sedangkan pada zaman Nabi Muhammad Saw dahulu banyak para
sahabat dan pengikut dari Nabi yang sangat memikirkan kepentingan akhirat.
Sampai-sampai mereka berlomba-lomba mencari kebaikan agar kelak saat di akhirat
bisa mendapat surga-Nya. Tapi dilihat dengan perkembangan zaman saat ini yang
semakin modern ternyata dapat membuat manusia lupa bahwa hidup di dunia adalah
sementara, orang zaman sekarang lebih memikirkan harta dan melalaikan urusan
akhirat. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi bukan untuk dihindari tetapi
harus diterima sebagai perkembangan zaman yang akan membuat manusia lebih
berilmu dan banyak memiliki ketrampilan. Antara kehidupan modern dan kehidupan
di akhirat, jangan sampai mendahulukan kehidupan di dunia. Karena kehidupan
kekal kita adalah di akhirat.
Kata kunci: tasawuf, maqam, modern,
kehidupan akhirat
Pembahasan
Tasawuf sendiri memiliki banyak arti sesuai dengan asal-usul kata
tersebut, antara lain sebagai berikut:
1.
Safa
atau safw (suci)
Tasawuf merujuk
pada kata safa atau safw mempunyai arti bersih atau suci. Maksudnya adalah,
kehidupan seorang sufi lebih diarahkan pada penyucian batin untuk mendekatkan
diri kepada Allah Swt. karena pada dasarnya Tuhan tidak dapat didekati kecuali
oleh orang yang sufi.
2.
Saff
(barisan dalam shalat berjamaah)
Tasawuf berasal
dari kata saff dikarenakan para sufi memiliki iman yang kuat, jiwa yang bersih,
dan senantiasa memilih barisan terdepan dalam shalat berjamaah. Karena seorang
sufi berpendapat bahwa barisan ia akan berada di baris pertama di depan Allah.
3.
Suffah
(serambi tempat duduk)
Yang dimaksud
dengan sufah adalah suffah masjid Nabawi di Madinah yang disediakan bagi
tunawisma dan kalangan muhajirin di masa Rasulullah Saw. Para tunawisma
tersebut biasa dipanggil suffah (pemilik serambi) karena mereka bernaung di
serambi masjid.
4.
Safwah
(sesuatu yang terpilih atau yang terbaik)
Orang sufi
adalah orang yang terpilih (terbaik) di antara hamba-hamba Allah. Karena
ketulusan amal mereka kepada Allah.
5.
Theosophy
(Yunani; Theo = Tuhan, Shopos = hikmah)
Yang dimaksud
hikmah disini adalah hikmah ketuhanan. Mereka merujuk pada bahasa Yunani karena
ajaran tasawuf banyak membicarakan masalah ketuhanan.
6.
Suf
(wol atau kain bulu kasar)
Disebut suf
karena banyak orang sufi yang senang memakai pakaian dari bulu domba yang kasar
sebagai lambang dari kesederhanaan, kemiskinan, serta kerendahan hati mereka.
Hal ini dilakukan agar menghindari sikap sombong, menenangkan jiwa, serta
meninggalkan usaha-usaha yang bersifat duniawi.
Jadi dapat disimpulkan tasawuf adalah suatu suatu ilmu yang mempelajari
tentang cara-cara membersihkan hati dari berbagai macam penyakit hati, agar
bisa lebih dekat dengan Allah Swt.
Agar bisa mendekatkan diri dengan Allah, maka harus bisa mencapai maqam
dahulu. Maqam adalah tahapan-tahapan yang ditempuh agar seseorang bisa lebih
dekat dengan Allah. Yang harus ditempuh terlebih dahulu adalah tobat, karena
awal mendekatkan diri kepada Allah harus bersih hatinya. Yang kedua adalah
zuhud, yaitu meninggalkan segala kesenangan duniawi demi kebahagiaan akhirat.
Yang ketiga adalah sabar, yaitu menjalani penderitaan dan nestapa ketika
menghadapi berbagai kesulitan yang sulit dihindari. Yang keempat adalah
tawakal, yaitu menyandarkan hati kepada Allah dengan mempercayai-Nya sepenuh
hati. Yang kelima adalah makrifat, yaitu sifat dari orang mengenal Allah dari
sifat dan nama-nama Allah dan berlaku tulus kepada Allah. Yang keenam adalah
mahabbah, yaitu hubungan hati yang sejati kepada Allah, tunduk sepenuh hati
kepada allah, dan selalu memerhatikan apapun yang diinginkan Allah. Dan yang
terakhir adalah ridha, yaitu ketenangan hati dan ketentraman jiwa terhadap
ketetapan dan takdir Allah. Jika ingin mendekatkan diri kepada Allah maka harus
melalui maqam tersebut secara berurutan dari yang pertama sampai yang terakhir.
Penolakan terhadap ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi adalah
kekeliruan. Karena manusia bisa berkembang pemikirannya karena ada perkembangan
zaman. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi juga bertujuan membuat sesorang
menjadi berilmu dan memiliki banyak ketrampilan. Pada zaman Nabi Muhammad Saw,
banyak para sahabat dan pengikut Nabi yang berlomba-lomba mencari kebahagiaan
akhirat. Namun mereka juga tidak menentang adanya pembaharuan-pembaharuan.
Mereka tetap mengutamakan masalah akhirat, karena mereka ingin agar kehidupan
mereka tetap damai dan terarah. Agama menempatkan ilmu pengetahuan dan
teknologi itu sebagai alat dan sarana untuk menghadapi kemajuan zaman. İlmu pengetahuan
dan teknologi merupakan hal yang penting dan berharga. Ilmu pengetahuan dan
teknologi sangat dibutuhkan oleh setiap manusia, namun fungsinya harus
diperhatikan .Karena tanpa ilmu pengetahuan dan teknologi maka kehidupan
manusia akan terpuruk. Setiap orang harus mempunyai pemikiran bahwa ilmu
pengetahuan dan teknologi bukan sebagai tujuan hidup, karena tujuan hidup
setiap manusia adalah mencapai kebahagiaan di akhirat. Dan untuk mencapainya
harus menempuh maqam-maqam.
Maka dari itu antara kehidupan modern dan kehidupan di akhirat kelak harus
seimbang. Setiap manusia harus siap menerima perkembangan zaman. Dan seiring
perkembangan zaman, manusia juga harus lebih memperkuat iman mereka. karena
seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia akan
berlomba-lomba mencari harta sebanyak-banyaknya agar kehidupan mereka bisa tercukupi
saat usia tua, sampai-sampai mereka lupa bahwa yang memudahkan kehudupan mereka
di dunia adalah Allah.
<< Beranda