Universitas Pertahanan atau biasa disebut dengan UNHAN ( bahasa Inggris : Indonesian Defense University atau IDU ) adalah sebuah Perguruan Tinggi Negeri yang menyelenggarakan pendidikan vokasi , sarjana , dan pascasarjana di bidang pertahanan dan bela negara , dengan tujuan untuk melaksanakan pembangunan dan pengembangan yang berorientasi pada Tri Dharma perguruan tinggi , untuk mencapai standar pendidikan nasional dan universitas berstandar kelas dunia ( world class defense university ) dengan tetap melestarikan nilai-nilai kebangsaan. Universitas Pertahanan didirikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, yaitu Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2011 dan ditetapkan melalui Surat Mendiknas Nomor 29/MPN/OT/2009 tanggal 6 Maret 2009 perihal Pendirian Unhan. Universitas Pertahanan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 11 Maret 2009 di Istana Negara. Penyelenggaraan program studi di lingkungan Unhan merujuk kepada
Tangkuban
Perahu
Dahulu kala, tersebut lah sorang putri
cantik anak dari seorang raja bernama Sungging Perbangkara dari sebuah kerajaan
besar di jawa barat. Putri tersebut bernama Dayang Sumbi. Kecantikan Dayang
Sumbi memang tidak terbantahkan. Banyak raja-raja dari kerajaan berperang hanya
untuk menjadikan Dayang Sumbi sebagai istrinya. Merasa dirinya adalah sumber
peperangan, akhirnya Dayang Sumbi memutuskan untuk pergi ke hutan dan hidup di
sana.
Suatu ketika, ketika Dayang Sumbi
sedang bertenun, pintalan benang yang dia gunakan jatuh. Karena malas mengambil
pintalan benang tersebut, dia berkata "Siapa yang bisa mengambilkan
pintalan benang tersebut, dia akan menjadi suami ku." Tiba-tiba seekor
anjing mengambil pintalan benang tersebut dan memberikannya ke Dayang Sumbi.
Anjing tersebut bernama Tumang. Anjing tersbut bukan ajing biasa, konon dia
adalah keturunan Dewa. Karena telah berjanji, akhirnya Dayang Sumbi menjadikan
Tumang sebagai suaminya dan dari pernikahannya mereka dikaruniahi seroang anak
bernama Sangkuriang.
Sangkuriang tumbuh menjadi seorang
pemuda berparas tampan, gagah perkasa dan sakti. Semasa hidupnya, dia selalu
ditemani oleh Tumang yang dianggapnya hanya seekor anjing yang setia, bukan
ayahnya. Suatu ketika, Sangkuriang dimintau untuk berburu dengan Tumang oleh
ibunya, Dayang Sumbi.
"Bu, saya akan membawakan sebuah
hati rusa untuk mu", janji Sangkuriang.
"Huff…huff" gonggong Tumang.
"Baiklah nak, hati-hati ya."
Dayang Sumbi berkata.
Sangkuriang dan Tumang mulai berburu
seekor rusa. Setelah berburu seharian tanpa hasil, Sangkuriang kawatir akan
membuat ibunya kecewa. Berpikir singkat, dia mengambil panahnya dan
menembakannya ke arah Tumang dan mengambil hatinya kemudian membawanya pulang
untuk diberikan ke pada ibunya.
Di rumah Sangkuriang memberikan hati
tersebut kepada ibunya. Tetapi Dayang Sumbi menyadari bahwa itu bukan lah hati
rusa tetapi hati anjing, Tumang. Dia marah dan memukul Sangkuriang dengan
sendok di kepalanya.
Kemudian Sangkuriang berkeliling ke
seluruh penjuru dunia hingga dia kembali tiba di desanya tanpa disadari nya. Di
sana dia bertemu seorang wanita cantik yang sebenarnya adalah ibunya.
Sangkuriang dan wanita cantik itu
saling jatuh cinta satu sama lain dan mereka memutuskan untuk menikah.
Tetapi Dayang Sumbi kemudian menyadari
bahwa lelaki yang dia cintai adalah anaknya. Dia melihat ada bekas luka yang
ada di kepala Sangkuriang. Untuk mengurungkan niat Sangkuriang menikahi nya,
Dayang Sumbi kemudian meminta dua hal mustahil sebagai syarat pernikahannya.
“Jika kamu ingin menikahi ku, buatlah
sebuah danau yang dan sebuah perahu sangat besar dalam satu malam” pinta Dayang
Sumbi.
“Siap, jika kamu menginginkanya. Akan
ku berikan apa yang kau minta.” Sangkuriang setuju.
Dengan kekuatannya yang sakti dan dengan
bantuan makhluk halus, ke dua permintaan tersebut pun dirasa bisa terlaksana
dalam satu malam. Sangkuriang pun membuat sebuah danau dengan membendung sungai
citarum dan membuat sebuah perahu. Kawatir Sangkuriang akan menyelesaikanya,
Dayng Sumbi berdoa kepada Tuhan agar membantunya untuk mengagalkan niat
Sangkuriang. Tiba-tiba cahaya horizon dari timur muncul dan pagi pun datang.
Berpikir bahwa usahanya siasia. Dengan
marah dia menendang perahu tersebut sehingga terbalik. Kemudia perhau tersebut
menjadi sebuah gunung yang dikenal dengan nama Gunung Tangkuban Perahu.
Tangkuban berarti terbalik dan Perahu berarti perahu.
Nah, amanat cerita Tangkuban Perahu di atas adalah jangan
lah suka berbohong, apa lagi terhadap orang tua kita.