Nutrisi untuk Balita
Nutrisi untuk Balita
Kebutuhan
zat gizi untuk anak usia 1-3 tahun dan 3-5 tahun
Asupan makanan yang bergizi amat
penting untuk si kecil agar bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal. Karena
itu pastikan bahwa menu yang disajikan bagi si kecil memenuhi kebutuhan nutrisi
hariannya.
Pola
Makan balita harus terdiri dari:
- Ketika bayi anda tumbuh menjadi balita, mereka harus sepenuhnya terintegrasi ke makanan keluarga, meskipun untuk sementara waktu mungkin mereka masih perlu bantuan untuk memotong makanan menjadi potongan-potongan kecil
- Satu hal yang perlu diperhatikan untuk membuat makanan keluarga cocok untuk anak Anda,yaitu gunakan sedikit gula, garam dan hindari bumbu-bumbu dengan rasa yang tajam
- Susu masih sangat berperan penting dalam pola makan anak Anda, meskipun mereka perlu sedikit lebih berkurang sekarang, sekitar 200-600 ml susu atau 2-3 porsi susu per hari
- Berikan anak makanan yang sehat, bervariasi dan seimbang,
- Anak harus makan berbagai macam makanan dari setiap kelompok makanan:
- 4 porsi jenis karbohidrat perhari
- 2-3 porsi susu perhari
- 1-2 porsi jenis daging atau jenis daging lainnya perhari
- 5 porsi jenis buah dan sayuran perhari
Apa
saja kebutuhan gizi anak usia 1-3 tahun dan 3-5 tahun
Energi
- Balita membutuhkan energi (sebagai kalori) untuk memungkinkan mereka untuk beraktifitas serta untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh mereka
- Tubuh mendapatkan energi terutama dari lemak dan karbohidrat tetapi juga beberapa dari protein
Protein
- Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan dan perbaikan jaringan tubuh, serta untuk membuat enzim pencernaan dan zat kekebalan yang bekerja unutkmelindungi tubuh si kecil.
- Kebutuhan protein secara proporsional lebih tinggi untuk anak-anak daripada orang dewasa.
Lemak
- Beberapa lemak dalam makanan sangat penting dan menyediakan asam lemak esensial, yaitu jenis lemak yang tidak tersedia di dalam tubuh
- Lemak dalam makanan juga berfungsi untuk melarukan vitamin larut lemak seperti vitamin A, D, E dan K.
- Anak-anak membutuhkan lebih banyak lemak dibandingkan orang dewasa karena tubuh mereka menggunakan energi yang lebih secara proposional selama masa pertumbuhan dan perkembangan mereka. Namun, Anjuran makanan sehat untuk anak usia lebih dari 5 tahun adalah asupan lemak total sebaiknya tidak lebih dari 35% dari total energi.
- Sumber lemak dalam dalam makanan bisa di dapat dalam : mentega, susu, daging, ikan, minyak nabati.
Karbohidrat
- Karbohidrat merupakan pati dan gula dari makanan
- Pati merupakan komponen utama dari sereal, kacang-kacangan, biji-bijian dan sayuran akar
- Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi anak. Hampir separuh dari energi yang dibutuhkan seorang anak sebaiknya berasal dari sumber makanan kaya karbahidrat seperti roti, seral, nasi, mi, kentang.
- Anjuran konsumsi karbohidrat sehari bagi anak usia 1 tahun keatas antara 50-60%
- Anak-anak tidak memerlukan ‘gula pasir’ sebagai energy serta madu harus dibatasi.
Serat
- Serat adalah bagian dari karbohidrat dan protein nabati yang tidak dipecah dalam usus kecil dan penting untuk mencegah sembelit serta gangguan usus lainnya.
- Serat dapat membuat perut anak menjadi cepat penuh dan terasa kenyang, menyisakan ruang untuk makanan lainnya sehinga sebaiknya tidak diberikan berlebih
Vitamin dan Mineral
- Vitamin adalah zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil untuk banyak proses penting yang dilakukan dalam tubuh
- Mineral adalah zat anorganik yang dibutuhkan oleh tubuh untuk berbagai fungsi
- Makanan yang berbeda memberikan vitamin dan mineral yang berbeda dan memiliki diet yang bervariasi dan seimbang . Ini penting untuk menyediakan jumlah yang cukup dari semua zat gizi
- Ada beberapa pertimbangan pemberian zat gizi untuk diingat, seperti pentingnya zat besi dan pemberian vitamin dalam bentuk suplemen.
Memenuhi
Kebutuhan Zat Gizi Anak-Anak
- Anak-anak harus makan berbagai macam makanan dari setiap kelompok makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi mereka
- Susu pertumbuhan anak diformulasikan secara khusus untuk melengkapi makanan balita yang diperkaya dengan zat besi serta vitamin dan mineral. Susu juga berguna sebagai nutrisi tambahan untuk anak.
·
·
KEBUTUHAN GIZI USIA SEKOLAH ( 7 – 12 TAHUN )
A. PENGERTIAN
Anak usia sekolah adalah anak yang memasuki masa sekolah dan berusia antara 7 – 12 tahun.
Karakteristik golongan anak sekolah ini, antara lain :
Gigi – geligi susu tanggal secara berangsur dan diganti dengan gigi permanenv
Anak lebih aktif memilih makanan yang disukaiv
Lebih banyak melakukan aktivitas fisikv
Mempunyai daya tahan yang cukup terhadap berbagai penyakit.v
B. TUJUAN
Tujuan pemberian nutrisi untuk usia sekolah :
1. Untuk pembentukan dan pemeliharaan jaringan baru
2. Memenuhi aktivitas fisik yang meningkat
C. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEADAAN NUTRISI ANAK USIA SEKOLAH
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Kecepatan pertumbuhan
4. Aktifitas fisik
5. Efesiensi penyerapan
6. Utilisasi makanan
Disamping pola makan dan kebiasaan yang lebih individualistis, membentuk kehidupan sosial di luar rumah, kurang tergantung pada orang tua, lebih aktif serta percaya pada lingkungan di luar rumah.
Apabila kebutuhan nutrisi tidak tercukupi :
- Tubuh kurang zat gizi
- Prestasi belajar di sekolah menurun
- Gangguan pertumbuhan dan perkembangan sampai dewasa
D. POLA MAKAN ( usia sekolah 7 – 12 tahun )
Membutuhkan 5 kali waktu makan :
1. Makan pagi
2. Makan selingan ( 09.00 WIB )
3. Makan siang
4. Makan selingan ( 16.00 )
5. Makan sore
Bekal makan di sekolah yang perlu diperhatikan :
1. Jenis makanan yang disukai
2. Mudah dalam persiapan dan penyajian
3. Tidak sulit untuk dikonsumsi
4. Tidak mudah basi, hancur, banyak kuah dan lemak
5. kebersihan peralatan makan dan saji
contoh : pisang goreng, lemper, pastel, roti tawar isi selai, kue sus, dll
Kebutuhan gizi anak usia sekolah :
Rumus BB ideal untuk anak usia sekolah : ( Umur (th) x 2 ) + 8 ) = …..kg atau menggunakan standar NCHS dan standar HARVARDv
v Perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi lainnya ( protein, karbohidrat dan lemak ) dapat menggunakan table sebelumnya ( tabel pada perhitungan bayi )
Kebutuhan energi umur 10 – 12 th relative lebihv besar dari golongan umur 7 – 9 th, karena pertumbuhan lebih cepat, terutama pertambahan TB
Umur 10 – 12 th anak laki – laki kebutuhan energinya lebih besar dibandingkan anak perempuan karena aktifitas fisik meningkatv
Anak perempuan membutuhkan protein dan zat besi lebih banyakv haid
Kecukupan gizi anak sekolah :
Dapat dilihat pada table daftar kebutuhan gizi anak WKNPG V, Jakarta, 1993
Golongan umur 7 – 9 th : BB : 24 kg
TB : 120 cm
Energi : 1.900 kkal
Protein : 37 gr, dst
Golongan umur 10 – 12 th ( pria ) : BB : 30 kg
TB : 135 cm
Energi : 2.000 kkal
Protein : 45 gr
Golongan umur 10 – 12 th wanita ) : BB : 35 kg
TB : 140 cm
Energi : 1.900
E. MASALAH MAKAN
Yang dihadapi golongan usia sekolah :
1. Tidak sarapan
2. Makan siang tidak teratur/ diluar rumah/ tidak memenuhi kebutuhan gizi ( junk food ; gula – gula/ permen, sirop, soft drinks “ empaty calories” )
3. Ada yang berdiit menurut cara mereka sendiri , agar langsing dan tidak berjerawat
4. Sering jajan di sekolah, di rumah tidak mau makan
Untuk itu perlu diperhatikan :
1. Makan pagi yang seimbang dan cukup
2. Membawa bekal ( snack/ jajan bergizi )
3. Makan bersama ( terbatas/ sekolah tertentu saja )
4. Pemeriksaan kesehatan ( gigi, THT, test kemampuan, antropometri, dll )
A. PENGERTIAN
Anak usia sekolah adalah anak yang memasuki masa sekolah dan berusia antara 7 – 12 tahun.
Karakteristik golongan anak sekolah ini, antara lain :
Gigi – geligi susu tanggal secara berangsur dan diganti dengan gigi permanenv
Anak lebih aktif memilih makanan yang disukaiv
Lebih banyak melakukan aktivitas fisikv
Mempunyai daya tahan yang cukup terhadap berbagai penyakit.v
B. TUJUAN
Tujuan pemberian nutrisi untuk usia sekolah :
1. Untuk pembentukan dan pemeliharaan jaringan baru
2. Memenuhi aktivitas fisik yang meningkat
C. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEADAAN NUTRISI ANAK USIA SEKOLAH
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Kecepatan pertumbuhan
4. Aktifitas fisik
5. Efesiensi penyerapan
6. Utilisasi makanan
Disamping pola makan dan kebiasaan yang lebih individualistis, membentuk kehidupan sosial di luar rumah, kurang tergantung pada orang tua, lebih aktif serta percaya pada lingkungan di luar rumah.
Apabila kebutuhan nutrisi tidak tercukupi :
- Tubuh kurang zat gizi
- Prestasi belajar di sekolah menurun
- Gangguan pertumbuhan dan perkembangan sampai dewasa
D. POLA MAKAN ( usia sekolah 7 – 12 tahun )
Membutuhkan 5 kali waktu makan :
1. Makan pagi
2. Makan selingan ( 09.00 WIB )
3. Makan siang
4. Makan selingan ( 16.00 )
5. Makan sore
Bekal makan di sekolah yang perlu diperhatikan :
1. Jenis makanan yang disukai
2. Mudah dalam persiapan dan penyajian
3. Tidak sulit untuk dikonsumsi
4. Tidak mudah basi, hancur, banyak kuah dan lemak
5. kebersihan peralatan makan dan saji
contoh : pisang goreng, lemper, pastel, roti tawar isi selai, kue sus, dll
Kebutuhan gizi anak usia sekolah :
Rumus BB ideal untuk anak usia sekolah : ( Umur (th) x 2 ) + 8 ) = …..kg atau menggunakan standar NCHS dan standar HARVARDv
v Perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi lainnya ( protein, karbohidrat dan lemak ) dapat menggunakan table sebelumnya ( tabel pada perhitungan bayi )
Kebutuhan energi umur 10 – 12 th relative lebihv besar dari golongan umur 7 – 9 th, karena pertumbuhan lebih cepat, terutama pertambahan TB
Umur 10 – 12 th anak laki – laki kebutuhan energinya lebih besar dibandingkan anak perempuan karena aktifitas fisik meningkatv
Anak perempuan membutuhkan protein dan zat besi lebih banyakv haid
Kecukupan gizi anak sekolah :
Dapat dilihat pada table daftar kebutuhan gizi anak WKNPG V, Jakarta, 1993
Golongan umur 7 – 9 th : BB : 24 kg
TB : 120 cm
Energi : 1.900 kkal
Protein : 37 gr, dst
Golongan umur 10 – 12 th ( pria ) : BB : 30 kg
TB : 135 cm
Energi : 2.000 kkal
Protein : 45 gr
Golongan umur 10 – 12 th wanita ) : BB : 35 kg
TB : 140 cm
Energi : 1.900
E. MASALAH MAKAN
Yang dihadapi golongan usia sekolah :
1. Tidak sarapan
2. Makan siang tidak teratur/ diluar rumah/ tidak memenuhi kebutuhan gizi ( junk food ; gula – gula/ permen, sirop, soft drinks “ empaty calories” )
3. Ada yang berdiit menurut cara mereka sendiri , agar langsing dan tidak berjerawat
4. Sering jajan di sekolah, di rumah tidak mau makan
Untuk itu perlu diperhatikan :
1. Makan pagi yang seimbang dan cukup
2. Membawa bekal ( snack/ jajan bergizi )
3. Makan bersama ( terbatas/ sekolah tertentu saja )
4. Pemeriksaan kesehatan ( gigi, THT, test kemampuan, antropometri, dll )
·
GIZI
·
UNTUK
·
REMAJA
·
·
Di usia remaja merupakan masa yang
penting diperhatikan karena merupakan masa transisi antara masa anak-anak dan
dewasa. Gizi seimbang pada masa ini sangat menentukan kematangan mereka di masa
depan. Seperti halnya pada remaja perempuan harus memperhatikan asupan makanan
karena akan menjadi calon ibu yang akan melahirkan generasi penerus yang lebih
baik.
·
Masa
remaja adalah saat terjadinya perubahan-perubahan cepat, sehingga asupan gizi
remaja harus diperhatikan benar agar mereka dapat tumbuh optimal. Apalagi
dimasa ini, aktifitas fisik remaja umumnya lebih banyak. Semua itu tentu akan
menguras energi yang berujung pada keharusan menyesuaikannya dengan asupan zat
gizi yang seimbang.
·
·
A.
Permasalahan Gizi pada Usia Remaja
·
Usia
10 – 15 tahun dikenal dengan masa pertumbuhan cepat (growth spurt),
merupakan tahapan pertama dari serangkaian perubahan menuju kematangan fisik
dan seksual. Selain itu, pasa usia ini ciri-ciri seks sekunder akan semakin
tampak, seperti perubahan fisik, tercapainya kematangan fertilitas,
perubahan suara pada laki-laki. Secara alamiah anak perempuan lebih cepat
mengalami pubertas daripada anak laki-laki. Remaja perempuan biasanya pada usia
8 – 13 tahun, sedangkan remaja laki-laki pada usia 10 – 15 tahun. Perbedaan
lamanya proses pertumbuhan cepat antara anak perempuan dan laki-laki tersebut
membuat tinggi badan anak laki-laki lebih tinggi daripada anak perempuan. Di
atas usia 15 tahun, derajat pertumbuhan badan akan mulai berkurang kemudian
berhenti di usia 18 tahun, lalu remaja memasuki usia dewasa.
·
Masalah
anemia pada remaja perlu mendapatkan perhatian khusus, terutama pada remaja
perempuan. Ini terkait dengan masih tingginya angka kematian ibu melahirkan di
Indonesia. Remaja perempuan yang mengalami kekurangan darah perlu dilakukan
tindakan seperti pemberian suplemen zat besi. Anemia dapat menurunkan daya
tahan tubuh sehingga menjadi rentan terhadap berbagai penyakit, terutama
infeksi. Tingkat kebugaran akan menurun sehingga akan cepat lelah saat
beraktifitas. Daya konsentrasi juga akan menjadi berkurang dan bisa menyebabkan
pertumbuhan anak tidak mencapai tinggi badan yang optimal.
·
Disamping
itu, seiring dengan meningkatnya aktifitas fisik, remaja terutama laki-laki
umumnya mempunyai nafsu makan lebih besar sehingga sering mencari makanan
tambahan, misalnya jajan diluar waktu makan. Para remaja umumnya lebih menyukai
makanan yang padat energi yakni manis dan berlemak. Bila makanan ini terus dan
sering dikonsumsi tanpa diimbangi dengan aktifitas fisik, maka akan menyebabkan
kegemukan dan beresiko menderita penyakit degeneratif yang sifatnya
berkepanjangan, seperti stroke, jantung koroner, diabetes, dan hipertensi.
·
·
B.
Kebutuhan zat gizi
·
·
Kecukupan Energi
·
Kecukupan
energi diperlukan untuk kegiatan sehari-hari dan proses metabolisme tubuh. Cara
sederhana untuk mengetahui kecukupan energi dapat dilihat dari berat badan
(BB)-nya. Pada remaja perempuan usia 10 – 12 tahun, kebutuhan energinya sebesar
50 – 60 kkal/kg BB/hari, sedangkan usia 13 – 18 tahun sebesar 40 – 50 kkal/kg
BB/hari. Pada remaja laki-laki usia 10 – 12 tahun, kebutuhan energinya sebesar
55 – 60 kkal/kg BB/hari, sedangkan usia 13 – 18 tahun sebesar 45 – 55 kkal/kg
BB/hari.
·
·
Kecukupan protein
·
Kebutuhan
protein meningkat karena proses tumbuh-kembang berlangsung cepat. Bila asupan
energi terbatas/kurang, protein akan digunakan sebagai energi. Kebutuhan
protein untuk remaja laki-laki di usia 10 – 12 tahun sebesar 40 g/hari; usia 13
– 15 tahun sebesar 60 g/hari; usia 16 – 18 tahun sebesar 65 g/hari. Sedangkan
kebutuhan protein untuk remaja perempuan 10 – 12 tahun sebesar 50 g/hari; usia
13 – 15 tahun 57 g/hari; usia 16 – 18 tahun 50 g/hari. Sumber protein hewani
terdapat dalam telur ikan, daging, unggas, susu dan hasil olahannya, sedangkan
sumber protein nabati pada kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tempe,
tahu dan susu kedelai.
·
·
Kebutuhan vitamin dan mineral
·
Kebutuhan
vitamin dan mineral pada saat ini juga meningkat. Khusus untuk remaja
perempuan, perlu diperhatikan asupan zat besi dan folat, vitamin A, c dan
berbagai vitamin B, agar terhindar dari anemia dan masalah gizi lain. Sementara
kebutuhan air di usia remaja sama dengan dewasa, yaitu minimal 2 liter per
hari.
·
·
C.
Prinsip Gizi Seimbang pada Remaja
·
·
Makan makanan yang beraneka ragam
·
Pada
usia ini, remaja harus membiasakan menyukai makanan yang beraneka ragam. Remaja
perlu diperkenalkan jenis maupun rasa dari berbagai makanan. Seperti halnya
karbohidrat tidak hanya nasi, akan tetapi bisa juga semangkuk mi, ubi jalar
goreng dan rebus, serta olahan kentang.
·
·
Biasakan pola hidup bersih
·
Kebiasaan
hidup bersih pada remaja harus ditanamkan sejak kecil, terutama mengenai cuci tangan
sebelum makan, menjaga kebersihan mulut dan gigi, menutup makanan, memilih
jajanan makanan dan minuman yang aman, bergizi, tidak banyak lemak dan tidak
terlalu manis.
·
Untuk
hidup sehat sebaiknya remaja tidak merokok, tidak menggunakan narkoba, dan tidak
mengkonsumsi minuman beralkohol. Semua itu akan berpengaruh pada pola makan,
perkembangan kognitif, psikologi dan tentu akan merugikan kesehatan.
·
·
Aktifitas fisik
·
Aktifitas
fisik sangat diperlukan untuk menjaga berat badan ideal dan kebugaran tubuh. Untuk
itu remaja disarankan melakukan aktifitas fisik yang bermanfaat dan menyehatkan
yakni aktifitas yang membuat berkeringat meski tidak sedang berolah raga,
seperti membantu orang tua membersihkan rumah, menyapu halaman, dan
membersihkan tempat tidur. Olah raga yang menyehatkan untuk para remaja bisa
dengan bola kaki, bola basket, bola voly, bulu tangkis, bersepeda, jogging,
dan skipping.
·
Penting
diperhatikan bahwa pola makan harus disesuaikan dengan aktifitas anak. Bagi
anak yang aktif karena aktifitas fisik yang tinggi banyak menguras energi dan
zat gizi. Sehingga perlu diimbangi dengan istirahat yang cukup seperti tidur
dalam 8 jam/hari.
·
·
Pantau berat badan ideal
·
Berat
badan ideal pada remaja dapat dipantau dengan menghitung Indeks Massa Tubuh
(IMT) seperti pada tabel berikut :
·
·
TABEL IMT
REMAJA PEREMPUAN USIA 10 – 19 TAHUN
|
||||||
No
|
Usia
(tahun)
|
Sangat kurus
(kurang dari)
|
Kurus
|
Normal
|
Gemuk
|
Sangat gemuk
(lebih dari)
|
1
|
10
|
12,4
|
12,4 – 13,4
|
13,4 – 18,9
|
19,0 – 22,6
|
22,6
|
2
|
11
|
12,7
|
12,7 – 13,9
|
14,0 – 19,8
|
19,9 – 23,7
|
23,7
|
3
|
12
|
13,2
|
13,2 – 14,3
|
14,4 – 20,7
|
20,8 – 25,0
|
25,0
|
4
|
13
|
13,6
|
13,6 – 14,9
|
15,0 – 21,7
|
21,8 – 26,2
|
26,2
|
5
|
14
|
14,0
|
14,0 – 15,3
|
15,4 – 22,6
|
22,7 – 27,3
|
27,3
|
6
|
15
|
14,4
|
14,4 – 15,8
|
15,9 – 23,4
|
23,5 – 28,2
|
28,2
|
7
|
16
|
14,6
|
14,6 – 16,1
|
16,2 – 24,0
|
24,1 – 28,9
|
28,9
|
8
|
17
|
14,7
|
14,7 – 16,3
|
16,4 – 24,7
|
24,5 – 29,3
|
29,3
|
9
|
18
|
14,7
|
14,7 – 16,3
|
16,4 – 24,7
|
24,8 – 29,5
|
29,5
|
10
|
19
|
14,7
|
14,7 – 16,4
|
16,5 – 24,9
|
25,0 – 29,7
|
29,7
|
·
·
TABEL IMT
REMAJA LAKI-LAKI USIA 10 – 19 TAHUN
|
||||||
No
|
Usia
(tahun)
|
Sangat kurus
(kurang dari)
|
Kurus
|
Normal
|
Gemuk
|
Sangat gemuk
(lebih dari)
|
1
|
10
|
12,8
|
12,8 – 13,7
|
13,8 – 18,4
|
18 ,5– 21,4
|
21,4
|
2
|
11
|
13,1
|
13,1 – 14,1
|
14,2 – 19,1
|
19,2 – 22,4
|
22,4
|
3
|
12
|
13,4
|
13,4 – 14,4
|
14,5 – 19,9
|
20,0 – 23,6
|
23,6
|
4
|
13
|
13,8
|
13,8 – 14,9
|
15,0 – 20,8
|
20,9 – 24,8
|
24,8
|
5
|
14
|
14,3
|
14,3 – 15,5
|
15,6 – 21,8
|
21,9 – 25,9
|
25,9
|
6
|
15
|
14,7
|
14,7 – 16,0
|
16,1 – 22,7
|
22,8 – 27,0
|
27,0
|
7
|
16
|
15,1
|
15,1 – 16,5
|
16,6 – 23,5
|
23,6 – 27,9
|
27,9
|
8
|
17
|
15,4
|
15,4 – 16,9
|
17,0 – 24,3
|
24,4 – 28,6
|
28,6
|
9
|
18
|
15,7
|
15,7 – 17,3
|
17,4 – 24,9
|
25,0 – 29,2
|
29,2
|
10
|
19
|
15,9
|
15,9 – 17,5
|
17,6 – 25,4
|
25,5 – 29,7
|
29,7
|
<< Beranda