Senin, 21 September 2015

Nutrisi untuk Balita



Nutrisi untuk Balita
Kebutuhan zat gizi untuk anak usia 1-3 tahun dan 3-5 tahun
Asupan makanan yang bergizi amat penting untuk si kecil agar bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal. Karena itu pastikan bahwa menu yang disajikan bagi si kecil memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya.
Pola Makan balita harus terdiri dari:
  • Ketika bayi anda tumbuh menjadi balita, mereka harus sepenuhnya terintegrasi ke makanan keluarga, meskipun untuk sementara waktu mungkin mereka masih perlu bantuan untuk memotong makanan menjadi potongan-potongan kecil
  • Satu hal yang perlu diperhatikan untuk membuat makanan keluarga cocok untuk anak Anda,yaitu  gunakan sedikit gula, garam dan hindari bumbu-bumbu dengan rasa yang tajam
  • Susu masih sangat berperan penting dalam pola makan anak Anda, meskipun mereka perlu sedikit lebih berkurang sekarang, sekitar 200-600 ml susu atau 2-3 porsi susu per hari
  • Berikan anak makanan yang sehat, bervariasi dan seimbang,
  • Anak harus makan berbagai macam makanan dari setiap kelompok makanan:
    • 4 porsi jenis karbohidrat perhari
    • 2-3 porsi susu perhari 
    • 1-2 porsi jenis daging atau jenis daging lainnya perhari
    • 5 porsi jenis buah dan sayuran perhari
Apa saja kebutuhan gizi anak usia 1-3 tahun dan 3-5 tahun
Energi
  • Balita membutuhkan energi (sebagai kalori) untuk memungkinkan mereka untuk beraktifitas serta untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh mereka
  • Tubuh mendapatkan energi terutama dari lemak dan karbohidrat tetapi juga beberapa dari protein
Protein
  • Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan dan perbaikan jaringan tubuh, serta untuk membuat enzim pencernaan dan zat kekebalan yang bekerja unutkmelindungi tubuh si kecil.
  • Kebutuhan protein secara proporsional lebih tinggi untuk anak-anak daripada orang dewasa.
Lemak
  • Beberapa lemak dalam makanan sangat penting dan menyediakan asam lemak esensial, yaitu jenis lemak yang tidak tersedia di dalam tubuh
  • Lemak dalam makanan juga berfungsi untuk melarukan vitamin larut lemak seperti vitamin A, D, E dan K.
  • Anak-anak membutuhkan lebih banyak lemak dibandingkan orang dewasa karena tubuh mereka menggunakan energi yang lebih secara proposional selama masa pertumbuhan dan perkembangan mereka. Namun, Anjuran makanan sehat untuk anak usia lebih dari 5 tahun  adalah asupan lemak total sebaiknya tidak lebih dari 35% dari total energi.
  • Sumber lemak dalam dalam makanan bisa di dapat dalam : mentega, susu, daging, ikan, minyak nabati.
Karbohidrat
  • Karbohidrat merupakan pati dan gula dari makanan
  • Pati merupakan komponen utama dari sereal, kacang-kacangan, biji-bijian dan sayuran akar
  • Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi anak. Hampir separuh dari energi yang dibutuhkan seorang anak sebaiknya berasal dari sumber makanan kaya karbahidrat seperti roti, seral, nasi, mi, kentang.
  • Anjuran konsumsi karbohidrat sehari bagi anak usia 1 tahun keatas antara 50-60%
  • Anak-anak tidak memerlukan ‘gula pasir’ sebagai energy serta madu harus dibatasi.
 Serat
  • Serat adalah bagian dari karbohidrat dan protein nabati yang tidak dipecah dalam usus kecil dan penting untuk mencegah sembelit serta  gangguan usus lainnya.
  • Serat dapat membuat perut anak menjadi cepat penuh dan terasa kenyang, menyisakan ruang untuk makanan lainnya sehinga sebaiknya tidak diberikan berlebih
Vitamin dan Mineral
  • Vitamin adalah zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil untuk banyak proses penting yang dilakukan dalam tubuh
  • Mineral adalah zat anorganik yang dibutuhkan oleh tubuh untuk berbagai fungsi
  • Makanan yang berbeda memberikan vitamin dan mineral yang berbeda dan memiliki diet yang bervariasi dan seimbang . Ini penting untuk menyediakan jumlah yang cukup dari semua zat gizi
  • Ada beberapa pertimbangan pemberian zat  gizi untuk diingat, seperti pentingnya zat besi dan pemberian vitamin dalam bentuk suplemen.
Memenuhi Kebutuhan Zat Gizi Anak-Anak
  • Anak-anak harus makan berbagai macam makanan dari setiap kelompok makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi mereka
  • Susu pertumbuhan anak diformulasikan secara khusus untuk melengkapi makanan balita yang diperkaya dengan zat besi serta vitamin dan mineral. Susu juga berguna sebagai nutrisi tambahan untuk anak.

·          
·         KEBUTUHAN GIZI USIA SEKOLAH ( 7 – 12 TAHUN )



A. PENGERTIAN
Anak usia sekolah adalah anak yang memasuki masa sekolah dan berusia antara 7 – 12 tahun.
Karakteristik golongan anak sekolah ini, antara lain :
 Gigi – geligi susu tanggal secara berangsur dan diganti dengan gigi permanenv
 Anak lebih aktif memilih makanan yang disukaiv
 Lebih banyak melakukan aktivitas fisikv
 Mempunyai daya tahan yang cukup terhadap berbagai penyakit.v

B. TUJUAN
Tujuan pemberian nutrisi untuk usia sekolah :
1. Untuk pembentukan dan pemeliharaan jaringan baru
2. Memenuhi aktivitas fisik yang meningkat

C. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEADAAN NUTRISI ANAK USIA SEKOLAH
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Kecepatan pertumbuhan
4. Aktifitas fisik
5. Efesiensi penyerapan
6. Utilisasi makanan

Disamping pola makan dan kebiasaan yang lebih individualistis, membentuk kehidupan sosial di luar rumah, kurang tergantung pada orang tua, lebih aktif serta percaya pada lingkungan di luar rumah.

Apabila kebutuhan nutrisi tidak tercukupi :
- Tubuh kurang zat gizi
- Prestasi belajar di sekolah menurun
- Gangguan pertumbuhan dan perkembangan sampai dewasa

D. POLA MAKAN ( usia sekolah 7 – 12 tahun )
Membutuhkan 5 kali waktu makan :
1. Makan pagi
2. Makan selingan ( 09.00 WIB )
3. Makan siang
4. Makan selingan ( 16.00 )
5. Makan sore



Bekal makan di sekolah yang perlu diperhatikan :
1. Jenis makanan yang disukai
2. Mudah dalam persiapan dan penyajian
3. Tidak sulit untuk dikonsumsi
4. Tidak mudah basi, hancur, banyak kuah dan lemak
5. kebersihan peralatan makan dan saji
contoh : pisang goreng, lemper, pastel, roti tawar isi selai, kue sus, dll

Kebutuhan gizi anak usia sekolah :
 Rumus BB ideal untuk anak usia sekolah : ( Umur (th) x 2 ) + 8 ) = …..kg atau menggunakan standar NCHS dan standar HARVARDv
v Perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi lainnya ( protein, karbohidrat dan lemak ) dapat menggunakan table sebelumnya ( tabel pada perhitungan bayi )
 Kebutuhan energi umur 10 – 12 th relative lebihv besar dari golongan umur 7 – 9 th, karena pertumbuhan lebih cepat, terutama pertambahan TB
 Umur 10 – 12 th anak laki – laki kebutuhan energinya lebih besar dibandingkan anak perempuan karena aktifitas fisik meningkatv
 Anak perempuan membutuhkan protein dan zat besi lebih banyakv haid

Kecukupan gizi anak sekolah :
Dapat dilihat pada table daftar kebutuhan gizi anak WKNPG V, Jakarta, 1993
Golongan umur 7 – 9 th : BB : 24 kg
TB : 120 cm
Energi : 1.900 kkal
Protein : 37 gr, dst

Golongan umur 10 – 12 th ( pria ) : BB : 30 kg
TB : 135 cm
Energi : 2.000 kkal
Protein : 45 gr

Golongan umur 10 – 12 th wanita ) : BB : 35 kg
TB : 140 cm
Energi : 1.900

E. MASALAH MAKAN
Yang dihadapi golongan usia sekolah :
1. Tidak sarapan
2. Makan siang tidak teratur/ diluar rumah/ tidak memenuhi kebutuhan gizi ( junk food ; gula – gula/ permen, sirop, soft drinks “ empaty calories” )
3. Ada yang berdiit menurut cara mereka sendiri , agar langsing dan tidak berjerawat
4. Sering jajan di sekolah, di rumah tidak mau makan



Untuk itu perlu diperhatikan :
1. Makan pagi yang seimbang dan cukup
2. Membawa bekal ( snack/ jajan bergizi )
3. Makan bersama ( terbatas/ sekolah tertentu saja )
4. Pemeriksaan kesehatan ( gigi, THT, test kemampuan, antropometri, dll )
·         GIZI
·         UNTUK
·         REMAJA
·          

·          Di usia remaja merupakan masa yang penting diperhatikan karena merupakan masa transisi antara masa anak-anak dan dewasa. Gizi seimbang pada masa ini sangat menentukan kematangan mereka di masa depan. Seperti halnya pada remaja perempuan harus memperhatikan asupan makanan karena akan menjadi calon ibu yang akan melahirkan generasi penerus yang lebih baik.
·         Masa remaja adalah saat terjadinya perubahan-perubahan cepat, sehingga asupan gizi remaja harus diperhatikan benar agar mereka dapat tumbuh optimal. Apalagi dimasa ini, aktifitas fisik remaja umumnya lebih banyak. Semua itu tentu akan menguras energi yang berujung pada keharusan menyesuaikannya dengan asupan zat gizi yang seimbang.
·          
·         A.   Permasalahan Gizi pada Usia Remaja
·         Usia 10 – 15 tahun dikenal dengan masa pertumbuhan cepat (growth spurt), merupakan tahapan pertama dari serangkaian perubahan menuju kematangan fisik dan seksual. Selain itu, pasa usia ini ciri-ciri seks sekunder akan semakin tampak, seperti perubahan fisik, tercapainya kematangan fertilitas,  perubahan suara pada laki-laki. Secara alamiah anak perempuan lebih cepat mengalami pubertas daripada anak laki-laki. Remaja perempuan biasanya pada usia 8 – 13 tahun, sedangkan remaja laki-laki pada usia 10 – 15 tahun. Perbedaan lamanya proses pertumbuhan cepat antara anak perempuan dan laki-laki tersebut membuat tinggi badan anak laki-laki lebih tinggi daripada anak perempuan. Di atas usia 15 tahun, derajat pertumbuhan badan akan mulai berkurang kemudian berhenti di usia 18 tahun, lalu remaja memasuki usia dewasa.
·         Masalah anemia pada remaja perlu mendapatkan perhatian khusus, terutama pada remaja perempuan. Ini terkait dengan masih tingginya angka kematian ibu melahirkan di Indonesia. Remaja perempuan yang mengalami kekurangan darah perlu dilakukan tindakan seperti pemberian suplemen zat besi. Anemia dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga menjadi rentan terhadap berbagai penyakit, terutama infeksi. Tingkat kebugaran akan menurun sehingga akan cepat lelah saat beraktifitas. Daya konsentrasi juga akan menjadi berkurang dan bisa menyebabkan pertumbuhan anak tidak mencapai tinggi badan yang optimal.
·         Disamping itu, seiring dengan meningkatnya aktifitas fisik, remaja terutama laki-laki umumnya mempunyai nafsu makan lebih besar sehingga sering mencari makanan tambahan, misalnya jajan diluar waktu makan. Para remaja umumnya lebih menyukai makanan yang padat energi yakni manis dan berlemak. Bila makanan ini terus dan sering dikonsumsi tanpa diimbangi dengan aktifitas fisik, maka akan menyebabkan kegemukan dan beresiko menderita penyakit degeneratif yang sifatnya berkepanjangan, seperti stroke, jantung koroner, diabetes, dan hipertensi.
·          
·         B.   Kebutuhan zat gizi
·          
·         Kecukupan Energi
·         Kecukupan energi diperlukan untuk kegiatan sehari-hari dan proses metabolisme tubuh. Cara sederhana untuk mengetahui kecukupan energi dapat dilihat dari berat badan (BB)-nya. Pada remaja perempuan usia 10 – 12 tahun, kebutuhan energinya sebesar 50 – 60 kkal/kg BB/hari, sedangkan usia 13 – 18 tahun sebesar 40 – 50 kkal/kg BB/hari. Pada remaja laki-laki usia 10 – 12 tahun, kebutuhan energinya sebesar 55 – 60 kkal/kg BB/hari, sedangkan usia 13 – 18 tahun sebesar 45 – 55 kkal/kg BB/hari.
·          
·         Kecukupan protein
·         Kebutuhan protein meningkat karena proses tumbuh-kembang berlangsung cepat. Bila asupan energi terbatas/kurang, protein akan digunakan sebagai energi. Kebutuhan protein untuk remaja laki-laki di usia 10 – 12 tahun sebesar 40 g/hari; usia 13 – 15 tahun sebesar 60 g/hari; usia 16 – 18 tahun sebesar 65 g/hari. Sedangkan kebutuhan protein untuk remaja perempuan 10 – 12 tahun sebesar 50 g/hari; usia 13 – 15 tahun 57 g/hari; usia 16 – 18 tahun 50 g/hari. Sumber protein hewani terdapat dalam telur ikan, daging, unggas, susu dan hasil olahannya, sedangkan sumber protein nabati pada kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tempe, tahu dan susu kedelai.
·          
·         Kebutuhan vitamin dan mineral
·         Kebutuhan vitamin dan mineral pada saat ini juga meningkat. Khusus untuk remaja perempuan, perlu diperhatikan asupan zat besi dan folat, vitamin A, c dan berbagai vitamin B, agar terhindar dari anemia dan masalah gizi lain. Sementara kebutuhan air di usia remaja sama dengan dewasa, yaitu minimal 2 liter per hari.
·          
·         C.  Prinsip Gizi Seimbang pada Remaja
·          
·         Makan makanan yang beraneka ragam
·         Pada usia ini, remaja harus membiasakan menyukai makanan yang beraneka ragam. Remaja perlu diperkenalkan jenis maupun rasa dari berbagai makanan. Seperti halnya karbohidrat tidak hanya nasi, akan tetapi bisa juga semangkuk mi, ubi jalar goreng dan rebus, serta olahan kentang.
·          
·         Biasakan pola hidup bersih
·         Kebiasaan hidup bersih pada remaja harus ditanamkan sejak kecil, terutama mengenai cuci tangan sebelum makan, menjaga kebersihan mulut dan gigi, menutup makanan, memilih jajanan makanan dan minuman yang aman, bergizi, tidak banyak lemak dan tidak terlalu manis.
·         Untuk hidup sehat sebaiknya remaja tidak merokok, tidak menggunakan narkoba, dan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol. Semua itu akan berpengaruh pada pola makan, perkembangan kognitif, psikologi dan tentu akan merugikan kesehatan.
·          
·         Aktifitas fisik
·         Aktifitas fisik sangat diperlukan untuk menjaga berat badan ideal dan kebugaran tubuh. Untuk itu remaja disarankan melakukan aktifitas fisik yang bermanfaat dan menyehatkan yakni aktifitas yang membuat berkeringat meski tidak sedang berolah raga, seperti membantu orang tua membersihkan rumah, menyapu halaman, dan membersihkan tempat tidur. Olah raga yang menyehatkan untuk para remaja bisa dengan bola kaki, bola basket, bola voly, bulu tangkis, bersepeda, jogging, dan skipping.
·         Penting diperhatikan bahwa pola makan harus disesuaikan dengan aktifitas anak. Bagi anak yang aktif karena aktifitas fisik yang tinggi banyak menguras energi dan zat gizi. Sehingga perlu diimbangi dengan istirahat yang cukup seperti tidur dalam 8 jam/hari.
·          
·         Pantau berat badan ideal
·         Berat badan ideal pada remaja dapat dipantau dengan menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) seperti pada tabel berikut :
·          
·          
TABEL IMT
REMAJA PEREMPUAN USIA 10 – 19 TAHUN
No
Usia
(tahun)
Sangat kurus
(kurang dari)
Kurus
Normal
Gemuk
Sangat gemuk
(lebih dari)
1
10
12,4
12,4 – 13,4
13,4 – 18,9
19,0 – 22,6
22,6
2
11
12,7
12,7 – 13,9
14,0 – 19,8
19,9 – 23,7
23,7
3
12
13,2
13,2 – 14,3
14,4 – 20,7
20,8 – 25,0
25,0
4
13
13,6
13,6 – 14,9
15,0 – 21,7
21,8 – 26,2
26,2
5
14
14,0
14,0 – 15,3
15,4 – 22,6
22,7 – 27,3
27,3
6
15
14,4
14,4 – 15,8
15,9 – 23,4
23,5 – 28,2
28,2
7
16
14,6
14,6 – 16,1
16,2 – 24,0
24,1 – 28,9
28,9
8
17
14,7
14,7 – 16,3
16,4 – 24,7
24,5 – 29,3
29,3
9
18
14,7
14,7 – 16,3
16,4 – 24,7
24,8 – 29,5
29,5
10
19
14,7
14,7 – 16,4
16,5 – 24,9
25,0 – 29,7
29,7
·          
·          
TABEL IMT
REMAJA LAKI-LAKI USIA 10 – 19 TAHUN
No
Usia
(tahun)
Sangat kurus
(kurang dari)
Kurus
Normal
Gemuk
Sangat gemuk
(lebih dari)
1
10
12,8
12,8 – 13,7
13,8 – 18,4
18 ,5– 21,4
21,4
2
11
13,1
13,1 – 14,1
14,2 – 19,1
19,2 – 22,4
22,4
3
12
13,4
13,4 – 14,4
14,5 – 19,9
20,0 – 23,6
23,6
4
13
13,8
13,8 – 14,9
15,0 – 20,8
20,9 – 24,8
24,8
5
14
14,3
14,3 – 15,5
15,6 – 21,8
21,9 – 25,9
25,9
6
15
14,7
14,7 – 16,0
16,1 – 22,7
22,8 – 27,0
27,0
7
16
15,1
15,1 – 16,5
16,6 – 23,5
23,6 – 27,9
27,9
8
17
15,4
15,4 – 16,9
17,0 – 24,3
24,4 – 28,6
28,6
9
18
15,7
15,7 – 17,3
17,4 – 24,9
25,0 – 29,2
29,2
10
19
15,9
15,9 – 17,5
17,6 – 25,4
25,5 – 29,7
29,7