Universitas Pertahanan atau biasa disebut dengan UNHAN ( bahasa Inggris : Indonesian Defense University atau IDU ) adalah sebuah Perguruan Tinggi Negeri yang menyelenggarakan pendidikan vokasi , sarjana , dan pascasarjana di bidang pertahanan dan bela negara , dengan tujuan untuk melaksanakan pembangunan dan pengembangan yang berorientasi pada Tri Dharma perguruan tinggi , untuk mencapai standar pendidikan nasional dan universitas berstandar kelas dunia ( world class defense university ) dengan tetap melestarikan nilai-nilai kebangsaan. Universitas Pertahanan didirikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, yaitu Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2011 dan ditetapkan melalui Surat Mendiknas Nomor 29/MPN/OT/2009 tanggal 6 Maret 2009 perihal Pendirian Unhan. Universitas Pertahanan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 11 Maret 2009 di Istana Negara. Penyelenggaraan program studi di lingkungan Unhan merujuk kepada
JANGAN MATEMATIKA
Aku memang tidak begitu pandai bila dihadapkan dengan soal-soal matematika.
Saat duduk di bangku kelas tiga SD, aku merasa soal-soal matematika yang harus
aku pecahkan sangat sulit dan membingungkan.
Sedangkan
ibuku adalah sosok wanita yang sangat perhatian terutama pada anak-anaknya.
Beliau ingin anak-anaknya menjadi anak yang shaleh, pandai, dan dapat
dibanggakan. Sedangkan saat duduk di bangku kelas tiga SD aku sudah mulai nakal
dan malas belajar. Di kelas, jika ada
teman yang mengajakku untuk ngobrol aku pasti lebih memilih ngobrol walaupun
dengan suara pelan dari pada harus mendengarkan guruku menerangkan materi
pelajaran
Siang
itu aku pulang dari sekolah dengan memasang wajah yang lesu. Nilai matematika
yang aku dapatkan hari itu sangat memalukan. Dan seperti biasa, ibuku selalu
menanyakan tentang nilai yang didapatkan anaknya setiap pulang sekolah. Sambil
mengeluarkan bulu dari tas sekolahku, ibuku bertanya, “Hari ini kamu mendapat
nilai berapa, Nak?” Aku hanya bisa terdiam dan sulit untuik berkata-kata,
hingga ibuku mengulangi pertanyaannya kembali. Dengan wajah takut aku pun
menjawab pertanyaan ibu dengan terbata-bata dan suara lirih, “Mata pelajaran
matematika aku mendapat nilai dua, Bu.” Mendengar jawabanku, seketika itu pun
ibuku marah. Dilemparkanlah buku matematika itu tepat dihadapanku, kemudian
beliau menasehati aku.
Tetapi
aku senang, ibu menanyakan bahwa bwliau bangga terhadapku, karena aku telah
berkata jujur dan mau mengakui kesalahanku.
Sejak
saat itu aku berusaha keras untuk menggemari mata pelajaran matematika dan
tidak mengulangi lagi kesalahanku yaitu, ngobrol dengan teman ketika guru
sedang menerangkan pelajaran.