Universitas Pertahanan atau biasa disebut dengan UNHAN ( bahasa Inggris : Indonesian Defense University atau IDU ) adalah sebuah Perguruan Tinggi Negeri yang menyelenggarakan pendidikan vokasi , sarjana , dan pascasarjana di bidang pertahanan dan bela negara , dengan tujuan untuk melaksanakan pembangunan dan pengembangan yang berorientasi pada Tri Dharma perguruan tinggi , untuk mencapai standar pendidikan nasional dan universitas berstandar kelas dunia ( world class defense university ) dengan tetap melestarikan nilai-nilai kebangsaan. Universitas Pertahanan didirikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, yaitu Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2011 dan ditetapkan melalui Surat Mendiknas Nomor 29/MPN/OT/2009 tanggal 6 Maret 2009 perihal Pendirian Unhan. Universitas Pertahanan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 11 Maret 2009 di Istana Negara. Penyelenggaraan program studi di lingkungan Unhan merujuk kepada
MAKALAH
ILMU KOMUNIKASI
KOMPONEN KOMUNIKASI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ilmu Komunikasi
Semester Dua Tahun 2014/2015
Dosen Pengampu: Dra. Hj. Sunfatayati,
M.M.
Oleh:
Umar
Zanky Dautsat
Muhammad
Cecep Winarno
FAKULTAS
DAKWAH
PRODI
KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
INSTITUT
AGAMA ISLAM TRIBAKTI
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ Komponen Komunikasi ” ini
dengan lancar tanpa halangan suatu apapun.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan
terima kasih kepada :
1.
Tuhan Yang Maha Esa
2. Ibu Dra. Hj. Sunfatayati, M.M. selaku dosen mata kuliah ilmu Komunikasi
Selanjutnya kami berharap semoga makalah
ini dapat dimanfaatkan oleh semua pihak dan dapat menambah pengetahuan bagi
pembaca.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah
ini, masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan dan kebaikan makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Komunikasi mempunyai peranan yang sangat
penting dalam kehidupan sehari-hari. Melalui komunikasi seseorang tumbuh dan
belajar, menemukan pribadi diri sendiri dan orang lain, kita bergaul,
bersahabat, bermusuhan, mencintai atau mengasihi orang lain, membenci orang
lain dan sebagainya. Maka dari itu, komunikasi memegang peranan yang sangat
besar terhadap kehidupan sosial seseorang.
Komunikasi terbagi ke dalam beberapa
bagian, yakni ada komunikasi intrapesona, komunikasi intrapersonal, komunikasi
kelompok, komunikasi organisasi, dan komunikasi massa. Namun, di sini hanya
akan dibahas mengenai Komponen Komunikasi
Komponen-komponen komunikasi
terdiri dari sumber, komunikator,pesan,channel(saluran),komunikan dan efek
(hasil). Sumber berupa lembaga, personal dan nonlembaga/nonpersonal.
Komunikator (pengiriman pesan). Dalam proses komunikasi, komunikator dapat
menjadi komunikan dan sebaliknya. Dijelaskan pula factor – factor yang harus
diperhatikan komunikator.pesanmempunyai inti pesan (tema) yang menjadi pengarah
dalam mempengaruhi orang lain dan mencoba mengubah sikap dan tingkah laku
komunikasi.
Perkembangan komunikasi menberi dampak social terhadap
masyarakat. Komunikasi mempengaruhi perubahan prilaku, cara hidup, hidup
bermasyarakat, dan nilai – nilai yang ada.perubahan ini tampaknya sejalan dengan perkembangan
teknologi itu sendiri.
B.Tujuan
1.
Pengertian Komunikasi
2.
Mengetahui komponen-komponen komunikasi
3.
Pola Komunikasi
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN KOMUNIKASI
Kata atau
istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),secara
etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini
bersumber pada kata communis
Dalam kata communis ini
memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang
memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
Komunikasi
secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan
oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam
pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Karena itu
merujuk pada pengertian Ruben dan Steward(1998:16) mengenai komunikasi manusia
yaitu:
Human communication is the process through which individuals –in
relationships, group, organizations and societies—respond to and create
messages to adapt to the environment and one another. Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu
dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan
menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.
Untuk memahami
pengertian komunikasi tersebut sehingga dapat dilancarkan secara efektif dalam
Effendy(1994:10) bahwa para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigma
yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function of Communication in Society. Lasswell
mengatakan bahwa cara yang baik untuk untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan
menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who
Says What In Which Channel To Whom With What Effect?
Paradigma
Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai
jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu,yaitu:
- Komunikator (siapa yang mengatakan?)
- Pesan (mengatakan apa?)
- Media (melalui saluran/ channel/media apa?)
- Komunikan (kepada siapa?)
- Efek (dengan dampak/efek apa?).
Jadi
berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, secara sederhana proses komunikasi
adalah pihak komunikator membentuk (encode)
pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran tertentu kepada pihak penerima
yang menimbulkan efek tertentu.
Menurut
lexicographer (ahli kamus bahasa), komunikasi adalah upaya yang bertujuan
berbagi untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi maka pemahaman
yang sama terhadap pesan yang saling dipertukarkan adalah tujuan yang
diinginkan oleh keduanya. Webster’s New Collegiate Dictionary edisi tahun 1977
antara lain menjelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses pertukaran
informasi diantara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau
tingkah laku.
Ilmu komunikasi
sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, tidak bisa
menghindari perspektif dari beberapa ahli yang tertarik pada kajian komunikasi,
sehingga definisi dan pengertian komunikasi menjadi semakin banyak dan beragam.
Masing-masing mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama
lain, tetapi pada dasarnya saling melengkapi dan menyempurnakan makna
komunikasi sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi.
Menurut Frank
E.X. Dance dalam bukunya Human Communication Theory terdapat 126 buah definisi
tentang komunikasi yang diberikan oleh beberapa ahli dan dalam buku Sasa
Djuarsa Sendjaja Pengantar Ilmu Komunikasi dijabarkan tujuh buah definisi yang
dapat mewakili sudut pandang dan konteks pengertian komunikasi.
Definisi-definisi tersebut adalah sebagai berikut:
Komunikasi
adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus
(biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk
perilaku orang-orang lainnya (khalayak).
Hovland, Janis
& Kelley:1953
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain.
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain.
Komponen
dalam Komunikasi Massa
Komponen-komponen dalam komunikasi
massa antara lain :
1.
Komunikator
Komunikator
dalam komunikasi massa berbeda dengan komunikator dalam bentuk komunikasi yang
lain. Meliputi jaringan, stasiun lokal, direktur, dan staf teknis yang
berkaitan dengan sebuah informasi yang disampaikan. Jadi, komunikator merupakan
gabungan dari berbagai individu dalam sebuah lembaga media massa.
2.
Isi pesan
Menurut
Ray Eldon Hiebert dkk, isi media setidak-tidaknya bisa dibagi ke dalam 6
kategori, yaitu:
a. Berita dan informasi
b. Analisis
dan interpretasi
c. Pendidikan dan sosialisasi
d. Hubungan masyarkat dan persuasi
e. Iklan dan bentuk penjualan lain
f. Hiburan
3.
Audience/komunikan
Ialah penerima pesan/informasi yang
disampaikan oleh komunikator. Menurut Hiebert dkk, audience dalam komunikasi
massa setidak-tidaknya memiliki 5 karakteristik:
a. Audience cenderung berisi individu-individu
yang condong untuk berbagi pengalaman-pengalaman dan dipengaruhi oleh
hubungan sosial di antara mereka.
b. Audience cenderung besar. Besar di
sini maksudnya tersebar ke berbagai wilayah jangkauan sasaran komunikasi
massa.
c. Audience cenderung heterogen,
berasal dari berbagai lapisan dan kategori sosial.
d. Audience cenderung anonim, yakni
tidak mengenal satu sama lain.
e. Audience secara fisik dipisahkan
dari komunikator.
4.
Umpan balik
Pada
komunikasi massa, umpan baliknya bersifat tertunda (delayed ), artinya
komunikan tidak dapat secara langsung memberikan respon terhadap pesan yang
telah diterimanya dari komunikator (media).
5.
Gangguan
Gangguan
ada 2, yaitu:
a. Gangguan saluran. Gangguan dalam
saluran komunikasi massa biasanya selalu ada, yang berupa kesalahan cetak, kata yang hilang, atau
paragraf yang dihilangkan dari bahan bacaan (media komunikasi). Untuk mengatasi
gangguan saluran tersebut ada beberapa solusi, misalnya dengan
pengulangan acara yang disajikan, ataupun dengan mempertajam saluran komunikasi
massa.
b. Gangguan semantik, yaitu
gangguan yang berhubungan dengan bahasa. Bisa dikatakan, gangguan
semantik adalah gangguan dalam proses komunikasi yang diakibatkan oleh
pengirim atau penerima pesan itu sendiri.
6.
Gatekeeper
John R. Bittner (1996)
mengistilahkan gatekeeper sebagai “individu-individu atau kelompok
orang yang memantau arus informasi dalam sebuah saluran komunikasi (massa)”.
Jika diperluas maknanya, yang disebut gatekeeper adalah orang yang
berperan penting dalam media massa seperti surat kabar, majalah, televisi,
radio, internet, video tape, compact disk , dan buku. Yang disebut
gatekeeper antara lain reporter, editor berita, bahkan editor
film atau orang lain dalam media massa yang ikut menentukan arus informasi yang
disebarkan.
7.
Pengatur
Yang dimaksud pengatur dalam media massa
adalah mereka yang secara tidak langsung ikut mempengaruhi proses aliran pesan
media massa. Pengatur yang dimaksud tidak berasal dari suatu media massa
tertentu, tetapi dari luar media. Pengatur tersebut antara lain pengadilan,
pemerintah, konsumen, organisasi profesional, dan kelompok penekan,
termasuk narasumber, dan pengiklan.
8.
Filter
Informasi
yang diterima oleh komunikan kemudian ditanggapi sesuai dengan filter yang ada
pada komunikan. Filter yang dimaksud bisa berdasarkan fisik, psikologis,
maupun budaya yang berkaitan dengan informasi.
Sebagai contoh, ada dua orang wanita, Yeni dan
Irma. Keduanya merupakan seorang mahasiswa di kota Yogyakarta dan tinggal dalam
satu kos. Namun, keduanya memiliki perbedaan yang mencolok. Yeni adalah
mahasiswa yang mengalami trauma karena pernah diperkosa, sedangkan Irma tidak
pernah diperkosa. Pada suatu hari, keduanya melihat acara (tayangan
kriminalitas) yang menayangkan acara perilaku kekerasan terhadap seorang wanita
(pemerkosaaan). Keduanya pun merespons secara berbeda. Yeni terlihat lebih
emosional, sedangkan Irma biasa saja. Kedua orang tersebut berbeda dalam
merespons tayangan tersebut, karena mempunyai filter psikologis yang berbeda
yang dipengaruhi oleh peristiwa yang pernah dialaminya.
Pola Komunikasi
Menurut Purwanto (2002), “secara umum
pola komunikasi (patterns of communications) dapat dibedakan ke dalam saluran
komunikasi formal (formal communications channel) dan saluran komunikasi
nonformal (informal communications channel).
Lebih lanjut, saluran komunikasi formal ini dapat
berbentuk komunikasi dari atas ke bawah, komunikasi dari bawah ke atas,
komunikasi horizontal dan komunikasi diagonal.
1) Komunikasi dari atas ke bawah
Dan sebagainya.kepada bawahan atau pengikut.
Aliran komunikasi ini umumnya terkait dengan tanggung jawab pimpinan dalam
organisasi.
2) Komunikasi dari bawah ke atas
Komunikasi dari
bawah ke atas merupakan pemindahan informasi dari bawahan atau pengikut kepada
atasan atau pimpinan. Komunikasi ini biasanya berisikan laporan-laporan kerja,
penyampaian aspirasi dan sebagainya.
3) Komunikasi horizontal
Komunikasi
horizontal merupakan komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian yang memiliki
posisi sejajar atau sederajat dalam suatu organisasi. Dalam hal ini, komunikasi
dilakukan untuk melakukan persuasi, mempengaruhi dan memberikan informasi
kepada bagian lain yang sederajat.
4) Komunikasi diagonal
Komunikasi
diagonal merupakan komunikasi yang melibatkan antara dua tingkat (level
organisasi yang berbeda). Biasanya, komunikasi ini terjadi pada organisasi yang
berskala besar.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Komunikasi adalah pesan yang disampaikan kepada komunikan(penerima) dari komunikator(sumber) melalui saluran-saluran tertentu baik secara langsung/tidak langsung dengan maksud memberikan dampak/effect kepada komunikan sesuai dengan yang diingikan komunikator.Yang memenuhi 5 unsur who, says what, in which channel, to whom, with what effect.
Komunikasi adalah pesan yang disampaikan kepada komunikan(penerima) dari komunikator(sumber) melalui saluran-saluran tertentu baik secara langsung/tidak langsung dengan maksud memberikan dampak/effect kepada komunikan sesuai dengan yang diingikan komunikator.Yang memenuhi 5 unsur who, says what, in which channel, to whom, with what effect.
Komponen – komponen dalam komunikasi meliputi sebagai
berikut :
1. Pengirim pesan
2. Pesan / isi pesan
3. Saluran
4. Penerima pesan
5. Balikan
Daftar pustaka
- Effendy, Onong Uchjana, Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta:Grasindo.Rosdakarya
- Cangara, Hafidz,2005, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta:PT RajaGrafindo Persada
- Littlejohn, Stephen W. 2001. Theories of Human Communication. USA: Wadsworth Publishing.
- Mulyana, Deddy. 2001. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Rosda.
- Ruben, Brent D,Stewart, Lea P, 2005, Communication and Human Behaviour,USA:Alyn and Bacon
- Sendjaja,Sasa Djuarsa,1994,Pengantar Komunikasi,Jakarta:Universitas Terbuka. Wiryanto, 2005,