Sabtu, 25 April 2015

MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SD



MATERI DAN PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA SD



















Oleh
Nama          : INDRA RATNAWATI
NIM            :





















Kehiatan Pembelajaran 1

Sistem Fonologi, Ejaan, Morfologi
Bahasa Indonesia

Fonologi adalah ilmu bahasa yang membahas tentang bunyi bahasa dan bagaimana bunyi itu dicapkan oleh alat ucap manusia. Fonologi terdiri atas dua bagian, yakni fonetik dan fonemik maka di bawah ini, akan diuraikan terlebih dahulu apa yang disebut fonemik (Fonem). Bagian - bagian itu dipotong - potong lagi sampai kepada unsur - unsurnya yang terkecil maka arus ujaran yang terkecil itu disebut bunyi ujaran. Bunyi ujaran yang dapat membedakan arti ini disebut  Fonem.

Pengertian fonem ini dapat anda pahami dengn memperhatikan contoh  berikut, yaitu dari , daki, dasi, dahi atau lari, tari, mari, sari, dan seterusnya. Memahami struktur fonem dan perbedaan antara fonem dan grafem ( huruf) perhatikanlah contoh yang tertera dalam tabel berikut .

Dalam bahasa Indonesia , secara resmi ada 32 buah fonem, yang terdiri atas :
a         Fonem vokal 6 buah : /a/,/i/,/u/./e/,// dan / o/
b        Fonem diftong 3 buah : /oy/,/ay/, dan /ou/.
c         Fonem konsonan 23 buah;/p/,/b/,/m/,/t/,/d/,/n,/c/,/j/,n/,k,/g/,/n/,/y/,/r/,/l/,/w/,/s/,/z/,/f/,/h
/,/x/, dan / ? /
Fonem - fonem ini akan membentuk satuan, yaitu suku kata.

Fonetik
Fonetik membahas bunyi - bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap manusia, serta bagaimana bunyi tiy dihasilkan. Untuk itu ada tiga macam alat ucap yang berkenaan dengan bunyi ujaran.
1.      Udara  adalah yang dialirkan keluar dari paru - paru, ketika berbicara.
2.      Artikulator adalah bagian alat ucap  yang dapat digerakkan / digeser ketika bunyi diucapkan
3.      Titik Artikulasi adalah bagian alat ucap yang menjadi tujuan sentuh dari articulator. untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut . (a) Alat - alat ucap manusia . (b) Bagan yang berikut alat ucap yang digunakan dalam pembentukan bunyi bahasa. Maka bunyi yang dihasilkan adalah bunyi vokal.  Tergantung dari beberapa hal berikut  :
a         Posisi bibir (Bentuk bibir ketika mengucapkan sesuatu bunyi)
b        Tinggi rendahnya lidah ( posisi ujung dan belakang lidah ketika mengucapkan bunyi)
c         Maju - mundurnya lidah  (Jarak yang terjadi antra lidah dan alveolum atau lengkung kaki gigi)

Jika bunyi ujaran , ketika udara ke luar dari paru - paru mendapat halangan maka terjadilah bunyi konsonan . Halangan yang dijumpai bermacam - macam, ada hubungan yang bersifat seluruhnya, dan ada pula yang sebagian yaitu dengan menggeser atau mengadukan arus suara / tabel sehingga menghasilkan konsonan bermacam - macam pula. Anda cermati pembagian fonem konsonan dalam bahasa Indonesiam misalnya berikut ini .
a         Konsonan Hambat, bersuara, bilabial ; b
b        Konsonan hambat, tak bersuara, bilabial : p
c         Konsonan nasal, bersuara, bilabial : m dan seterusnya

Intonasi
Jadi Intonasi  adalah kerja sama antara nada, tekanan, durasi, dan penghentian -penghentian yang menyertai suatu tutur dari awal sampai pengehentian terakahir. Intonasi bukan merupakan gejala tunggal, tetapi merupakan perpaduan antara bermacam - macam gejala  yang meliputi  tekanan, nada durasi ( panjang- pendek) penghentian. Landasan intonasi adalah rangkaian nada yang diwarnai oleh tekana, durasi, penghentian, suara menaik, merata dan merendah.

Ejaan
Jadi Ejaan adalah : keseluruhan peraturan - peraturan bagaimana menggambarkan lambang - lambang itu dalam suatu bahasa. Tujuan Penyempurnaan ejaan itu adalah :
a         Menyesuaikan ejaan bahasa Indonesia dengan perkembangan bahasa Indonesia
b        Membina ketertiban dalam penulisan huruf dan tanda baca
c         Usaha pembakuan Bahasa Indonesia
d        Mendorong pengembangan Bahasa Indonesia

Dalam ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan terdiri atas lima pembahasan .
a         Pemakaian Huruf( Abjad, vokal, diftong, konsonan, persukuan, dan nama diri)
b        Penulisan Huruf ( Huruf besar, huruf capital dan huruf miring)
c         Penulisan Kata ( kata dasar , kata turunan, kata ulang, kata gabung, kata depan, partikel, angka dan bilangan)
d        Tanda baca ( titik, koma, titi dua, titik koma, tanda penghubung, tanda pisah, tanda ellipsis tanda tanya, tanda seru, tanda kurung, tanda kurung siku, tanda petik, tanda petik tunggal, tanda garis miring, dan tanada penyikat (apostrof)
e         Penulisan Unsur Serapan.










Sistem Morfologi ( Kata) dalam
Bahasa Indonesia


Morfologi
Morfologi merupakan bagian dari tata bahasa, yang membahasa tentang bentuk -bentuk kata. Perhatikan satuan ujaran berikut ini :
Yandi membantu ayah berkebun.
S            P                    O

SPO Disebut satuan gramatik. Satuan Gramatis dan Non Gramatis disebut  morfem,  morfem adalah satuan bahasa yang dapat membentuk kata morfem. Morfem dalam bahasa Indonesia ada dua macam yaitu :
1.      Morfem Bebas
Morfem bebas yaitu morfem yang mempunyai potensi untuk berdiri sendiri sebagai kata dan dapat langsung membentuk kalimat, seperti :
a         Bantu ia mandi
b        Kebu bunga itu indah
Morfem bebas itu kata dasar. menurut bentuknya meliputi berikut ini
a         Kata Dasar
b        Kata Jadian yang terbagi lagi menjadi :
1)      Berimbuhan : kata berawalan ( prefix),kata bersisipan ( infiks). Kata berakhiran ( supiks) dan kata  yang berkonfiks
2)      Kata Ulang
3)      Kata majemuk.
Unsur bawahan . perhatikan contoh berikut .

Analisis unsur bawahan terdekat

terang
kan
Me
terangkan
Menerangkan
 Nasalisasi : persengauan : m, n , ny, ng  = sapu menyapu

2.      Morfem Terikat
Morfem terikat merupakan morfem yang belum mengandung arti , maka morfem ini belum mempunyai potensi sebagai kata.  Morfem terikat dalam bahasa Indonesia ada 2 macam, yakni morfem terikat morfologis  dan moerfem terikat sintaksis
Morfem terikat morfologis Yakni, morfem yang terikat pada sebuah morfem dasar; adalah sebagai berikut .
a         Prefiks : awalan; per-,me- ter-,di-, ber dan lain- lain
b        Infiks = sisipan ; -el, -em-, er-,
c         Sifiks = akhiran ; -an, kan, -i
d        Konfiks= imbuhan gabungan senyawa; per-an, ke-an dan lain - lain
Morfem terikat  morfologi ( imbuhan ) mempunyai fungsi yang bermacam - macam
a          Imbuhan yang berfungsi membentuk kata kerja, yaitu : me-, ber-, per-, kan-, i-, dan ber-an
b        Imbuhan yang berfungsi membentuk kata benda, yaitu : pe-, ke-, an-, ke-an, per-an,man-wan-wati
c         Imbuhan yang berfungsi membentuk kata sifat, yaitu : ter-, i-, wi, kan-, iah-,
d        Imbuhan yang berfungsi membentuk kata bilangan yaitu : ke-, se-,
e         Imbuhan yang berfungsi membentuk kata tugas yaitu : se-, dan se-nya


Contoh :
Pakaian ......................................> .....................................benda
Berpakian ..................................> ...................................... kerja
Berkemauan ..............................> ....................................... kerja

kemauan ................. > ........................... benda


ber-ke - an          mau ........................................... keterangan



Pada morfem dasar tepi, darat, lapang ; membentuk kata tepian, daratan , lapangan ; ternyata menunjukkan persamaan makna imbuhan yaitu tempat. Berarti dengan imbuhan yang sama, morfem dasarnya berbeda, dapat menghasilkan persamaan makna imbuhan yang menghasilkan jenis benda.
Contoh :
a          Berkaca;   Jendela kamarnya berkaca.; mempunyai kaca
      Ia berkaca sambil berdandan.; menggunakan kaca
b        Pencetak ; Si Ahmad pencetak gol terbnyak; pelaku perbuatan ( cetak)
      Mesin pencetak genteng itu hilang; alat untuk ( mencetak)