Contoh Tugas PKN Keanekaragaman Indonesia
TUGAS:PKN
Kelompok:jawa
timur
1.Bagas Sindhu P (06)
2.Choirul Anam (09)
3.Aldona Yurisko (01)
4.Duvan Herdy Y (11)
5.Moch Ibal F (24)
6.Moch Mizan I (22)
Norma dan kebiasan:
1.
Daerah
Aceh
Di daerah Aceh, tidak diperbolehkan
menyapu pada malam hari, dengan alasan menyapu di malam hari menjadi penyebab
rezeki sulit dating. Mungkin alasan seperti ini sepintas terlihat absurd,
karena jika kita meyakini bahwa rezeki sudah ditentukan tuhan dan usaha
masing-masing orang, tidak ada hubungannya antara sapu dengan rezeki. Namun
harus digaris bawahi juga, ureueng Aceh menggemari hal-hal yang berbau metafisik
dengan klenik dan segala macam turunannya.
2.
Daerah
Sumatra Barat
Di daerah Batu Sangkar memiliki ciri
khas rata-rata warganya memelihara anjing untuk berburu babi yang merusak
ladang warga.
3.
Daerah
Lampung
Sebuah kampung di
Lampung Selatan menerapkan peraturan khusus yang melarang warganya menghisap
rokok di area kampung. Bagi yang melanggar akan dikenakan sanksi berupa kerja
sosial membersihkan kampung.
4.
Daerah
Jambi
Kota Jambi dengan
kondisi daerah yang mulai padat dan tanah-tanah pertanian yang subur telah
mulai berkurang atau beralih fungsi menjadi bangunan dan fasilitas kota lainnya
menyebabkan pabrik tanaman sudah menjadi hal yang harus difikirkan, namun
ketersediaan teknologi yang murah dan cocok untuk Kota Jambi menjadi tantangan
tersendiri, karena Kota Jambi merupakan daerah dataran rendah hutan hujan
tropis Sumatera dibutuhkan konsep pabrik tanaman yang lebih cocok untuk itu,
penggunaan rumah kaca, pencahayaan buatan, dan nutrisi an organik seperti
layaknya di Belanda dan Jepang harus dievaluasi kembali, karena Kota Jambi
kecukupan cahaya, tidak ada musim dingin, selain itu banyak tersedia bahan baku
berupa sampah organik kota merupakan potensi yang harus dimanfaatkan.
5.
Daerah
Sulawesi Selatan
Tanggal 31 Mei
bertepatan dengan Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Saat ini, mungkin sulit untuk
menemukan tempat yang bebas asap rokok. Bahkan, tempat wisata pun hampir
semuanya dikunjungi dan memperbolehkan wisatawannya untuk merokok. Tetapi tidak
dengan Desa Bone-bone di Enrengkang, Sulawesi Utara. Diintip dari situs resmi
Dinas Kesehatan Pemprov Sulawesi Selatan, Kamis (31/5/2012), Desa Bone-bone
yang terletak di lereng Gunung Latimojong, Kabupatena Enrekang, Sulawesi
Selatan merupakan desa bersih. Mengapa bersih? Desa ini melarang warga dan
siapa saja yang datang untuk merokok, turis sekalipun.
6.
Daerah Tasik
Malaya, Jawa Barat
Kekhasan
dari Kampung adat Naga di Tasikmalaya ialah arsitektur bangunannya yang
membedakan arsitektur bangunan pada umumnya. ketentuan yang digariskan
leluhur mulai dari letak, bentuk, arah rumah, bahan-bahan pembuat
rumah, pola perkampungan, sampai kepada perilaku kehidupan sehari-hari.
Pelanggaran terhadap ketentuan tersebut dianggap sebagai pelanggaran adat yang
dapat membahayakan bukan saja bagi si pelanggar, tetapi juga bagi seluruh isi
Kampung Naga dan bagi orang-orang sa-Naga.
Selain
bentuk, arah dan letak rumah disesuaikan dengan keaadaan lingkungan, maka pola
perkampungan disesuaikan dengan keadaan tanah yang ada. Kampung Naga terletak
pada suatu areal tanah yang tidak sama ketinggiannya. Karena keadaan tanah yang
demikian itu maka rumah-rumah di Kampung Naga didirikan pada ketinggian tanah
yang berbeda-beda.
7.
Daerah
Bangun Harja, Jawa Barat
Pada saat panen padi, petani membakar
gabahnya pada hari itu juga, karena untuk menghindari hal yang buruk.
8.
Daerah
Tegal, Jawa Tengah
Dilarang membuang sampah di jalan raya,
maka akan di kenakan denda yang Sangat besar.
9.
Daerah
Maluku Tenggara
Hukum
adat “sasi” di Maluku Tenggara. Melarang warganya untuk mengambil sumber daya
alam di suatu kawasan dalam jangka waktu tertentu, biasanya enam bulan sampai
satu tahun, dengan tujuan menjaga kelestarian lingkungan dan menjamin hasil
lebih berkualitas dan berlipat di masa depan.
10. Daerah Sumedang,Jawa barat
Kekhasan dari
sumedang adalah memelihara anjing liar sebagai penjaga ladang mereka karena
ladang mereka terlalu besar dan tidak dapatdi jaga seorang diri
Adat istiadat:
1.Ritual Tiwah
Ritual Tiwah yaitu prosesi menghantarkan roh leluhur sanak saudara yang telah meninggal dunia ke alam baka dengan cara menyucikan dan memindahkan sisa jasad dari liang kubur menuju sebuah tempat yang bernama sandung.
Ritual Tiwah dijadikan objek wisata karen unik dan khas banyak para wisatawan mancanegara tertarik pada upacara ini yang hanya di lakukan oleh warga Dayak Kalteng
2.Kebo-Keboan
Prosesi upacara adat Kebo-keboan yang dilaksanakan setiap tahun oleh warga Desa Alasmalang. Awalnya upacara adat ini dilaksanakan untuk memohon turunya hujan saat kemarau panjang, dengan turunnya hujan ini berarti petani dapat segera bercocok tanam.
Puncaknya prosesinya adalah membajak sawah dan menanam bibit padi di persawahan. Orang-orang yang bertingkah seperti kerbau tadi dapat kesurupan dan mengejar siapa saja yang mencoba mengambil bibit padi yang ditanam. Warga masyarakat Desa Alasmalang berusaha berebut bibit padi tersebut, karena dipercaya dapat digunakan sebagai tolak-balak maupununtuk keuntungan
3.Adu Kerbau (Mapasilaga Tedong)
Adu kerbau diawali dengan kerbau bule.
Partai adu kerbau diselingi dengan prosesi pemotongan kerbau ala Toraja, Matinggoro tedong, yaitu menebas kerbau dengan parang dan hanya dengan sekali tebas. Semakin sore, pesta adu kerbau semakin ramai karena yang diadu adalah kerbau jantan yang sudah memiliki pengalaman berkelahi puluhan kali.
Sebelum diadu, dilakukan parade kerbau. Ada kerbau bule atau albino, ada pula yang memiliki bercak-bercak hitam di punggung yang disebut salepo dan hitam di punggung (lontong boke). Jenis yang terakhir ini harganya paling mahal, bisa di atas Rp 100 juta. Juga terdapat kerbau jantan yang sudah dikebirikonon cita rasa dagingnya lebih gurih
Adu kerbau diawali dengan kerbau bule.
Partai adu kerbau diselingi dengan prosesi pemotongan kerbau ala Toraja, Matinggoro tedong, yaitu menebas kerbau dengan parang dan hanya dengan sekali tebas. Semakin sore, pesta adu kerbau semakin ramai karena yang diadu adalah kerbau jantan yang sudah memiliki pengalaman berkelahi puluhan kali.
Sebelum diadu, dilakukan parade kerbau. Ada kerbau bule atau albino, ada pula yang memiliki bercak-bercak hitam di punggung yang disebut salepo dan hitam di punggung (lontong boke). Jenis yang terakhir ini harganya paling mahal, bisa di atas Rp 100 juta. Juga terdapat kerbau jantan yang sudah dikebirikonon cita rasa dagingnya lebih gurih
4.Rambu Solo
Rambu Solo adalah pesta atau upacara kedukaan /kematian. Adat istiadat yang telah diwarisi oleh masyarakat Toraja secara turun temurun. Bagi keluarga yang ditinggal wajib membuat sebuah pesta sebagai tanda penghormatan terakhir pada mendiang yang telah pergi.
Setelah melewati serangkaian acara, si mendiang di usung menggunakan Tongkonan (sejenis rumah adat khas Toraja) menuju makam yang berada di tebing-tebing dalam goa. Nama makamnya adalah pekuburan Londa.
Yang unik dari upacara rambu solo adalah pembuatan boneka kayu yang dibuat sangat mirip dengan yang meninggal dan diletakkan di tebing.Uniknya lagi… konon katanya, wajah boneka itu kian hari kian mirip sama yang meninggal
5.Pasola Sumba
Ini adalah bagian dari serangkaian
upacara tradisionil yang dilakukan oleh orang Sumba. Setiap tahun pada bulan
Februari atau Maret serangkaian upacara adat dilakukan dalam rangka memohon
restu para dewa agar supaya panen tahun tersebut berhasil dengan baik. Puncak
dari serangkaian upacara adat yang dilakukan beberapa hari sebelumnya adalah
apa yang disebut pasola. Pasola adalah perang-perangan yang dilakukan oleh dua
kelompok berkuda. Setiap kelompok teridiri atas lebih dari 100 pemuda
bersenjakan tombak yang dibuat dari kayu berdiameter kira-kira1,5 cm yang
ujungnya dibiarkan tumpul
6.Dugderan
Duderan adalah sebuah upacara yang menandai bahwa bulan puasa telah datang. Dugderan dilaksanakan tepat 1 hari sebelum bulan puasa. Kata Dugder, diambil dari perpaduan bunyi dugdug, dan bunyi meriam yang mengikuti kemudian diasumsikan dengan derr.
Kegiatan ini meliputi pasar rakyat yang
dimulai sepekan sebelum dugderan, karnaval yang diikuti oleh pasukan
merahputih, drumband, pasukan pakaian adat BHINNEKA TUNGGAL IKA , meriam ,
warak ngendok dan berbagai potensi kesenian yang ada di Kota Semarang. Ciri
Khas acara ini adalah warak Ngendok sejenis binatang rekaan yang bertubuh
kambing berkepala naga kulit sisik emas, visualisasi warak ngendok dibuat dari
kertas warna warni. Acara ini dimulai dari jam 08.00 sampai dengan maghrib di
hari yang sama juga diselenggarakan festival warak dan Jipin Blantenan
7.Tabuik
Berasal dari kata tabut, dari bahasa Arab yang berarti mengarak, upacara Tabuik merupakan sebuah tradisi masyarakat di pantai barat, Sumatera Barat, yang diselenggarakan secara turun menurun. Upacara ini digelar di hari Asura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram, dalam kalender Islam.
Pada hari yang telah ditentukan,
sejak pukul 06.00, seluruh peserta dan kelengkapan upacara bersiap di alun-alun
kota.Para pejabat pemerintahan pun turut hadir dalam pelaksanaan upacara paling
kolosal di Sumatera Barat ini.
Satu Tabuik diangkat oleh para
pemikul yang jumlahnya mencapai 40 orang. Di belakang Tabuik, rombongan orang
berbusana tradisional yang membawa alat musik perkusi berupa aneka gendang,
turut mengisi barisan. Sesekali arak-arakan berhenti dan puluhan orang yang
memainkan silat khas Minang mulai beraksi sambil diiringi tetabuhan.
Saat matahari terbenam, arak-arakan
pun berakhir. Kedua Tabuik dibawa ke pantai dan selanjutnya dilarung ke laut.
Hal ini dilakukan karena ada kepercayaan bahwa dibuangnya Tabuik ini ke laut,
dapat membuang sial. Di samping itu, momen ini juga dipercaya sebagai waktunya
Buraq terbang ke langit, dengan membawa segala jenis arakannya
8.Ngaben
Ngaben adalah upacara pembakaran atau kremasi jenazah umat Hindu Bali.
Dalam prosesi Ngaben, ketika api mulai disulut, perlahan-lahan kobaran api akan membesar dan mulai berkobar menyulut sosok jenazah. Lama-kelamaan kobaran api mulai menghanguskan jazadnya yang dipercaya akan melepaskan segala ikatan keduniawian dari orang yang meninggal itu. Bila ikatan keduniawian telah terlepas, maka semakin terbukalah kesempatan untuk melihat kebenaran dan keabadian kesucian Illahi di alam sana.
Beberapa hari sebelum upacara Ngaben dilaksanakan, keluarga dari orang yang meninggal dibantu oleh masyarakat membuat Bade dan Lembu yang sangat megah terbuat dari kayu, kertas warna-warni dan bahan lainnya. Bade dan Lembu ini merupakan tempat jenazah yang nantinya dibakar.
Ngaben adalah upacara pembakaran atau kremasi jenazah umat Hindu Bali.
Dalam prosesi Ngaben, ketika api mulai disulut, perlahan-lahan kobaran api akan membesar dan mulai berkobar menyulut sosok jenazah. Lama-kelamaan kobaran api mulai menghanguskan jazadnya yang dipercaya akan melepaskan segala ikatan keduniawian dari orang yang meninggal itu. Bila ikatan keduniawian telah terlepas, maka semakin terbukalah kesempatan untuk melihat kebenaran dan keabadian kesucian Illahi di alam sana.
Beberapa hari sebelum upacara Ngaben dilaksanakan, keluarga dari orang yang meninggal dibantu oleh masyarakat membuat Bade dan Lembu yang sangat megah terbuat dari kayu, kertas warna-warni dan bahan lainnya. Bade dan Lembu ini merupakan tempat jenazah yang nantinya dibakar.
Kebudayaan daerah:
1. Wayang
Wayang telah diakui oleh UNESCO
sebagai daftar perwakilan Warisan Budaya Takbenda dari Indonesia pada tahun
2008. Wayang adalah salah satu seni pertunjukan rakyat yang masih banyak
penggemarnya hingga saat ini. Pertunjukan wayang dimainkan oleh seorang dalang
dengan menggerakkan tokoh-tokoh pewayangan yang dipilih sesuai dengan cerita
yang dibawakan. Cerita-cerita yang dipilih bersumber pada kitab Mahabarata dan
Ramayana yang bernafaskan kebudayaan dan filsafat Hindu, India, namun telah
diserap ke dalam kebudayaan Indonesia. Dalam setiap pegelaran, sang dalang
dibantu para swarawati atau sindhen dan para penabuh gamelan atau niyaga,
sehingga pertunjukan wayang melibatkan banyak orang. Di Indonesia, Wayang telah
menyebar hampir keseluruh bagian wilayah Indonesia. Jenis-jenisnya pun beragam
yang diantaranya adalah : Wayang kulit Purwa, Wayang Golek Sunda, Wayang
Orang, Wayang Betawi, Wayang Bali, Wayang Banjar, Wayang Suluh, Wayang
Palembang, Wayang Krucil, Wayang Thengul, Wayang Timplong, Wayang Kancil,
Wayang Rumput, Wayang Cepak, Wayang Jemblung, Wayang Sasak (Lombok), dan Wayang
Beber.
2. Keris
Keris adalah benda budaya yang
eksotik dan original. Ini merupakan ‘karya seni’ sekaligus ‘benda budaya’
asli Nusantara. Budaya keris terbentang dari Ujung pulau Sumatra di barat,
Semenanjung Siam dan Sulu di Utara, Gugusan kepulauan Maluku di Timur dan
Kepulauan Nusa Tenggara di Selatan. Keris menjadi identitas pengikat yang
mendorong rasa kebangsaan itu tumbuh subur di Nusantara. Pada tahun
2005, Keris Indonesia telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda dari
Indonesia .
Keris merupakan senjata tikam
golongan belati (berujung runcing dan tajam pada kedua sisinya) dengan banyak
fungsi budaya yang dikenal di kawasan Nusantara bagian barat dan tengah.
Bentuknya khas dan mudah dibedakan dari senjata tajam lainnya karena tidak
simetris di bagian pangkal yang melebar, seringkali bilahnya berkelok-kelok,
dan banyak di antaranya memiliki pamor (serat-serat lapisan logam cerah)
pada helai bilah. Pada masa lalu keris berfungsi sebagai senjata dalam
duel/peperangan, sekaligus sebagai benda pelengkap sesajian. Saat ini,
penggunaan keris lebih banyak sebagai ornamen pelengkap dalam berbusana adat.
Sebagai produk kebudayaan, keris mengandung sejumlah nilai luhur kebudayaan
pembuatnya yang disimbolkan dalam berbagai bagian keris. Selain itu, keris juga
marak menjadi benda koleksi yang dinilai dari segi estetikanya.
3. Batik
Pada dasarnya, batik merupakan seni
lukis yang menggunakan canting sebagai alat untuk melukisnya. Canting sendiri
merupakan sebuah alat berbentuk mangkok kecil yang terbuat dari tembaga dan
memiliki carat atau monong, dengan tangkai dari bambu atau kayu yang dapat
diisi malam (lilin) sebagai bahan untuk melukis. Canting ini dapat
membuat kumpulan garis, titik atau cecek yang pada akhirnya membentuk
pola-pola. Pola-pola inilah yang kemudian menjadi ragam hias dalam kesenian
Batik.
Membatik telah diwariskan secara
turun temurun hingga saat ini. Dengan pola tradisional ini, sejak dahulu
masyarakat menuangkan imajinasi melalui gambar pada batik. Masyarakat juga
telah mengenal seni pewarnaan tradisional dengan bahan-bahan alami sebelum
mengenal pewarnaan dengan bahan kimia. Batik yang tersebar hampir
diseluruh Indonesia memiliki bentuk ragam hias yang berbeda-beda diantara satu
dan lainnya. Pada tahun 2009, Batik diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya
Takbenda dari Indonesia.
4. Angklung
Angklung adalah alat musik
tradisional Indonesia yang terbuat dari bambu dan dibunyikan dengan cara digoyangkan.
Alat musik ini berasal dari Tanah Sunda. Kata Angklung berasal dari Bahasa
Sunda “angkleung-angkleungan” yaitu gerakan pemain Angklung dan suara
“klung” yang dihasilkannya. Secara etimologis, Angklung berasal dari kata
“angka” yang berarti nada dan “lung” yang berarti pecah. Jadi Angklung merujuk
nada yang pecah atau nada yang tidak lengkap. Setiap angklung akan menghasilkan
nada yang berbeda, sehingga setiap penampilan membutuhkan lebih dari satu
angklung. Sedikitnya delapan nada dihasilkan oleh angklung. Angklung telah
diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda dari Indonesia pada tahun
2010.
5. Tari Saman Gayo dari Nanggroe
Aceh Darussalam
Saman adalah salah satu kesenian
tradisional yang tumbuh dan berkembang pada masyarakat Gayo di Kabupaten Gayo
Lues, Aceh Tenggara, Aceh Timur (Kecamatan Serbejadi), Kabupaten Aceh Tamiang
(Tamiang Hulu). Saman merupakan permainan tradisi yang biasa dilakukan oleh
laki laki yang umumnya usia muda untuk mengisi waktu luangnya. Baik pada saat
di sawah, mersah, sepulang mengaji di rumah pun mereka menyempatkan diri
berlatih Saman. Permainan Saman menjadi sebuah seni pertunjukan yang sering
dipentaskan sebagai media silaturahmi, menjalin persahabatan, penyampaian
pesan-pesan moral, pantun muda-mudi, penggambaran alam dan lingkungan sekitar,
dan sebagainya. Tari Saman diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda
yang membutuhkan pelindungan mendesak dari Indonesia pada tahun 2011.
6. Noken dari Papua
Noken Papua adalah hasil daya cipta,
rasa dan karsa yang dimiliki manusia berbudaya dan beradat. Walaupun Noken
berbentuk seperti halnya tas yang berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan
berbagai macam benda dan peralatan, namun masyarakat Papua sendiri tidak
menyebut noken sebagai tas. Bagi masyarakat Papua, Noken memiliki perbedaan
yang sangat signifikan dengan tas yang diproduksi pabrik, baik secara bahan,
jenis, model maupun bentuk Noken. Pada tahun 2011 Noken Papua dinobatkan oleh
UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda dari Indonesia yang membutuhkan
pelindungan mendesak.
7. Tenun Ikat Sumba
Kain tenun ikat adalah kain tenun
yang pembuatan motifnya menggunakan teknik ikat. Teknik ikat dilakukan dengan
bagian-bagian tertentu dari benang, dengan maksud agar bagian-bagian yang
terikat itu tidak terwarnai ketika benang dimasukkan kedalam cairan pewarna.
Bagian-bagian yang diikat telah diperhitungkan sedemikian rupa, sehingga
setelah ditenun akan membetuk motif-motif yang sesuai dengan yang diinginkan.
Pemerintah Indonesia sedang dalam proses mengajukan Tenun Ikat Sumba ke UNESCO
untuk ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda dari Indonesia.
8. Rencong dari Nanggroe Aceh
Darussalam
Rencong adalah simbol keberanian dan
kegagahan ureueng Aceh. Bagi siapa saja yang memegang senjata akan merasa lebih
berani di dalam menghadapi musuh. Pada masa sekarang, senjata ini memang sudah
tidak begitu relevan untuk digunakan sebagai senjata penyerang. Namum demikian,
senjata ini masih relevan sebagai sebuah simbolisasi dari keberanian,
ketangguhan, dan kejantanan dari masyarakat Aceh. Untuk itu, pada beberapa
upacara (seperti upacara pernikahan) rencong dipakai. Pemakaian benda ini lebih
mengarah kepada simbolisasi dari keberanian dari seorang lelaki dalam memimpin
keluarga setelah menikah.
9. Tari Tor tor dari Sumatera Utara
Tari Tor tor merupakan tarian
yang berasal dari Sumatera Utara. Tor-Tor pada awalnya bukanlah suatu
tarian, tetapi sebagai pelengkap gondang (uning-uningan) yang berdasarkan
kepada falsafah adat itu sendiri. Di dalam upacara-upacara adat di Mandailing
dimana uning-uningan dibunyikan (margondang), selalu dilengkapi dengan acara manortor.
Pada awalnya manortor hanya diadakan pada acara-acara adat margondang,
namun dalam perkembangan selanjutnya manortor ini juga sudah dilakukan
pada acara-acara hiburan dengan cara memodifikasi tor-tor sedemikian
rupa agar lebih menarik bagi penonton yang dalam perkembangannya mengarah
menjadi tarian.
10. Gordang Sembilang dari Sumatera
Utara
Sesuai dengan namanya Gordang
Sambilan terdiri dari sembilan buah gendang dengan ukuran yang relatif besar
dan panjang. Adapun kesembilan gendang tersebut mempunyai ukuran yang berurutan
dari yang besar ke ukuran yang paling kecil. Gordang Sambilan dikenal
pada masa sebelum Islam yang mempunyai fungsi untuk upacara memanggil roh nenek
moyang apabila diperlukan pertolongannya. Upacara tersebut dinamakan paturuan
Sibaso yang berarti memanggil roh untuk merasuki/menyurupi medium
Sibaso). Tujuan pemanggilan ini adalah untuk minta pertolongan roh nenek moyang
untuk mengatasi kesulitan yang sedang menimpa masyarakat. Misalnya penyakit
yang sedang mewabah karena adanya suatu penularan penyakit yang menyerang
suatu wilayah. Di samping itu Gordang Sambilan juga digunakan untuk upacara
meminta hujan (mangido udan) agar hujan turun sehingga dapat mengatasi
kekeringan yang menganggu aktivitas pertanian. Juga bertujuan untuk
menghentikan hujan yang telah berlangsung secara terus menerus yang sudah
menimbulkan kerusakan .
- Provinsi Nanggro Aceh
Darussalam - Rumah Adat Krong Bade
- Provinsi Sumatera Utara - Rumah
Adat Bolon
- Provinsi Sumatera Barat - Rumah
Adat Gadang
- Provinsi Riau - Rumah Adat
Selaso Jatuh Kembar
- Provinsi Kepulauan Riau - Rumah
Adat Selaso Jatuh Kembar
- Provinsi Jambi - Rumah Adat
Panjang
- Provinsi Sumatera Selatan -
Rumah Adat Limas
- Provinsi Bangka Belitung -
Rumah Adat Rakit dan Limas
- Provinsi Bengkulu - Rumah Adat
Rakyat
- Provinsi Lampung - Rumah Adat
Nowou Sesat
Tarian adat;
1. Tari-tarian Daerah Istimewa Aceh
Tari Seudati, berasal dari Arab dengan latar
belakang agama Islam. Sebuah tarian dinamis penuh keseimbangan dengan suasana
keagamaan. Tarian ini sangat disenangi dan terkenal di daerah Aceh.
Tari Saman Meuseukat, di lakukan dalam posisi
duduk berbanjar dengan irama yang dinamis. Suatu tari dengan syair penuh ajaran
kebajikan, terutama ajaran agama Islam
2. Tari-tarian Daerah Bali
Tari legong, merupakan tarian yang berlatar
belakang kisah cuinta Raja dari lasem. Diterikan secara dinamis dan memikat
hati.
Tari Kecak, sebuah tari berdasarkan cerita dan
Kitab Ramayana yang mengisahken tentang bala tentara monyet dari Hanuman dari
Sugriwa.
Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan
yang banyak diperagakan di pura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia.
Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia.
Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet
menjadi “ucapan selamat datang”, meski tetap mengandung anasir yang
sakral-religius. Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah I Wayan
Rindi.
3. Tari-tarian Daerah Bengkulu
Tari Andun, dari Bengkulu Selatan ini merupakan
sebuah tarian guna menyambut para tamu yang dihormati.
Tari Bidadari Teminang Anak, tarian ini dapat
pula diartikan bidadari meminang anak. Tarian adat ini berasal dari Rejang
Lebong.
4. Tari-tarian Daerah DKI Jakarta
Tari Topeng, merupakan sebuah tari tradisional
Betawi dalam menyambut tamu agung.
Tari Yopong, adalah tari persembahan untuk
menghormati tamu negara.
5. Tari-tarian Daerah Jambi
Tari Sekapur Sirih, merupakan tari persembahan.
Tari adat jambi ini hanyak persamaannya dengan tari Melayu.
Tari Selampir Delapan, merupakan tari pergaulan
muda-mudi dan sangat digemari di daerah Jambi.
6. Tari-tarian Daerah Jawa Barat
Tari Topeng Kuncaran, merupakan sebuah tarian
yang mengisahkan dendam kesumat seorang raja karena cintanya ditolak.
Tari Merak, sebuah tari yang mengisahkan
kehidupan burung merak yang serba indah dan memukau.
7. Tari-tarian Daerah Jawa Tengah
Tari Serimpi, sebuah tarian keraton pada masa
silam dengan suasana lembut, agung dan menawan.
Tari Blambangan Cakil, mengisahkan perjuangan
Srikandi melawan Buto Cakil (raksasa). Sebuah perlambang penumpasan angkara
murka.
8. Tari-tarian Daerah JawaTimur
Tari Remong, sebuah tarian dari Surabaya yang
melambangkan jiwa, kepahlawanan. Ditarikan pada waktu menyambut para tamu.
Reog Ponorogo, merupakan tari daerah Jawa Timur
yang menunjukkan keperkasaan, kejantanan dan kegagahan.
9. Tari-tarian Daerah kalimantan Barat
Tari Monong, merupakan tari penolak penyakit agar
si penderita dapat sembuh kembali penari berlaku seperti dukun dengan
jampi-jampi
Tari Zapin Tembung, Merupakan suatu tari
pergaulan dalam masyarakat Kalimantan Barat.
10. Tari-tarian Daerah Katimantan Selatan
Tari Baksa Kembang, merupakan tari selamat datang
pada tamu agung dengan menyampaikan untaian bunga.
Tari Radab rahayu, di pertunjukan pada upacara
tepung tawar, sebelum pengantin pria dan wanita di persandingkan.
Label: keanekaragaman indonesia, suku-suku indonesia, tugas pkn, tugas sekolah
<< Beranda