Universitas Pertahanan atau biasa disebut dengan UNHAN ( bahasa Inggris : Indonesian Defense University atau IDU ) adalah sebuah Perguruan Tinggi Negeri yang menyelenggarakan pendidikan vokasi , sarjana , dan pascasarjana di bidang pertahanan dan bela negara , dengan tujuan untuk melaksanakan pembangunan dan pengembangan yang berorientasi pada Tri Dharma perguruan tinggi , untuk mencapai standar pendidikan nasional dan universitas berstandar kelas dunia ( world class defense university ) dengan tetap melestarikan nilai-nilai kebangsaan. Universitas Pertahanan didirikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, yaitu Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2011 dan ditetapkan melalui Surat Mendiknas Nomor 29/MPN/OT/2009 tanggal 6 Maret 2009 perihal Pendirian Unhan. Universitas Pertahanan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 11 Maret 2009 di Istana Negara. Penyelenggaraan program studi di lingkungan Unhan merujuk kepada
Teori
Asal-usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia
“Pada
kesempatan kali ini, sejarah kelas x .blogspot.com akan membahas mengenai
jenis-jenis manusia purba di Indonesia. Postingan ini penulis buat agar kalian
dapat menganalisis asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia.”
Tahukah kalian, dari mana asal-usul
nenek moyang bangsa kita? Ada yang menyebutkan nenek moyang kita berasal dari
cina, ada yang bilang nenek moyang kita berasal dari melayu, ada yang bilang
berasal dari Taiwan, bahkan ada yang bilang berasal dari afrika. Untuk lebih
jelasnya, mari kita pelajari mengenai teori-teori asal-usul nenek moyang Bangsa
Indonesia dari para ahli sejarah dan antropologi.
1. Teori Yunnan
Teori ini menyatakan bahwa asal-usul
nenek moyang kita berasal dari Yunnan, China. Teori ini didukung oleh Moh. Ali,
yang berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol yang
terdesak oleh bangsa-bangsa yang lebih kuat sehingga melakukan migrasi menuju
ke selatan.
Ada pula R.H Geldern dan J.H.C. Kern
yang juga mendukung teori ini. Dasar pendapat mereka berdua adalah :
- Ditemukannya kapak tua di wilayah Nusantara yang memiliki kemiripan dengan kapak tua yang ada di kawasan Asia Tengah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa telah tejadi migrasi penduduk dari Asia Tengah ke Kepulauan Nusantara.
- Bahasa melayu yang berkembang di Nusantara memiliki kemiripan dengan bahasa champa yang ada di Kamboja. Hal ini membuka kemungkinan bahwa penduduk champa yang ada di Kamboja berasal dari dataran Yunnan dengan menyusuri sungai Mekong. Arus perpindahan ini selanjutnya diteruskan ketika sebagian dari mereka melanjutkan perpindahan dan sampai ke wilayah Nusantara.
Menurut teori ini, migrasi penduduk
dari Yunnan menuju Kepulauan Nusantara ini melalui tiga gelombang, yaitu ;
perpindahan orang negrito, proto melayu dan juga deutro nelayu.
- Orang Negrito Orang negrito diperkirakan sudah memasuki Kepulauan Nusantara sejak 1000 SM. Mereka diyakini sebagai penduduk paling awal Kepulauan Nusantara. Hal ini dibuktikan dengan penemuan arkeologi di gua Cha, Malaysia. Pada perkembangannya, orang Negrito menurunkan orang Semang. Cirri-ciri fisik orang Negrito yaitu berkulit gelap, rambut keriting, hidung lebar dan bibir tebal.Di Indonesia, ras ini sebagian besar mendiami daerah Papua. Keturunan ras ini terdapat di Riau (pedalaman) yaitu suku Siak (Sakai), serta suku Papua melanosoid mendiami Pulau Papua dan Pulau Melanesia.
- Proto Melayu Migrasi orang proto Melayu ke Kepulauan Nusantara diperkirakan memasuki wilayah Nusantara pada 2500 SM. Sebutan Proto Melayu adalah untuk menyebutkan orang-orang yang melakukan migrasi pada gelombang pertama ke Nusantara. Yang termasuk orang-orang Proto Melayu adalah suku Toraja, Dayak, Sasak, Nias, Rejang, dan Batak. Orang proto Melayu memiliki keahlian lebih baik dalam hal bercocok tanam bila dibandingkan dengan orang Negrito.
- Deutro Melayu Deutro Melayu adalah sebutan untuk orang-orang yang melakukan gelombang migrasi pada gelombang kedua ke Nusantara. Kedatangan Deutro Melayu ke Nusantara diperkirakan pada 1500 SM. Suku bangsa yang termasuk Deutro Melayu di Indonesia, antara lain Minangkabau, Aceh, Sunda, Jawa, Melayu, Betawi, dan Manado.
2. Teori Nusantara
Teori Nusantara menyatakan bahwa
asal usul bangsa Indonesia berasal dari Indonesia sendiri, bukan dari luar.
Teori ini didukung antara lain oleh Muhammad Yamin, Gorys Keraf, dan
J.Crawford. Teori ini dilandasi oleh beberapa argument, antara lain :
- Bangsa Melayu merupakan bangsa yang berperadaban tinggi. Peradaban ini tidak mungkin dapat dicapai apabila tidak melalui proses perkembangan dari kebudayaan sebelumnya.
- Bahasa Melayu memang memiliki kesamaan dengan bahasa Champa (Kamboja), namun persamaan ini hanyalah suatu kebetulan saja.
- Adanya kemungkinan bahwa orang Melayu adalah keturunan dari Homon soloensis dan Homo wjakensis.
- Adanya perbedaan bahasa antara bahasa Austronesia yang berkembang di Nusantara dengan bahsa Indo-eropa yang berkembang di Asia Tengah.
3. Teori Out of Taiwan
Teori ini berpandangan bahwa bangsa
yang ada di Nusantara ini berasal dari Taiwan bukan Daratan Cina. Teori ini
didukung oleh Harry Truman Simanjuntak. Menurut pendekatan linguistic,
dijelaskan bahwa dari keseluruhan bahasa yang dipergunakan suku-suku di
Nusantara memiliki rumpun yang sama, yaitu rumpun Austronesia. Akar dari keseluruhan
cabang bahasa yang dipergunakan leluhur yang menetap di Nusantara berasal dari
rumpun Austronesia di Formosa atau dikenal dengan rumpun Taiwan. Selain itu,
menurut riset genetika yang dilakukan pada ribuan kromosom tidak menemukan
kecocokan pola genetika dengan wilayah Cina.
4. Teori Out of Africa
Teori ini menyatakan bahwa manusia
modern yang hidup sekarang berasal dari Afrika. Dasar dari teori ini adalah
berdasarkan ilmu genetika melalui penelitian DNA mitokondria gen perempuan dan
gen laki-laki. Menurut ahli dari Amerika Serikat, Max Ingman, manusia modern
yang ada sekarang ini berasal dari Afrika antara kurun waktu 100-200 ribu tahun
lalu. Dari Afrika, mereka menyabar ke luar Afrika. Dari hasil penelitian
Ingman, tidak ada bukti yang menunjukan bahwa gen manusia modern bercampur
dengan gen spesies manusia purba.
Manusia Afrika melakukan migrasi ke
luar Afrika diperkirakan berlangsung sekitar 50.000-70.000 tahun silam.
Tujuannya adalah menuju Asia Barat. Jalur yang mereka tempuh ada dua, yaitu mengarah
ke Lembah Sungai Nil, melintasi Semenanjung Sinai lalu ke utara melewati Arab
Levant dan yang kedua melewati Laut Merah. Pada 70.000 tahun yang lalu bumi
memasuki zaman glasial terakhir dan permukaan air laut menjadi lebih dangkal
karena air masih berbentuk gletser. Dengan keadaan seperti ini mereka sangat
memungkinkan menyeberangi lautan hanya dengan menggunakan perahu primitif.
Setelah memasuki Asia, beberapa
kelompok tinggal sementara di Timur Tengah, sedangkan kelompok lainnya
melanjutkan perjalanan dengan menyusuri pantai Semenanjung Arab menuju ke
India, Asia Timur, Indonesia, dan bahkan sampai ke Barat Daya Australia, yaitu
dengan ditemukannya fosil laki-laki di Lake Mungo. Jejak paling kuat untuk
membuktikan bahwa manusia Afrika telah bermigrasi hingga ke Australia adalah
jejak genetika.