Kamis, 07 Juli 2022

Contoh Makalah Seni Rupa

 

KARAKTERISTIK SENI RUPA

ANAK USIA DINI

 

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ketrampilan Seni Rupa

 

Dosen Pengampu : Ayu Titis Rukmanasari,M.Sn

 

 

 

Oleh :

Fitria                                  (19.1.01.11.0014)

                  

 

 

 

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

2020

 

 

 

 

 

 

BAB I PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang

Pendidikan merupakan usaha manusia untuk mewariskan, mempertahankan, dan mengembangkan peradabannya. Bagi sebagian besar orang, berarti berusaha membimbing anak untuk menyerupai orang dewasa, sebaliknya bagi Jean Piaget yang dikutip Sagala (2010 : 1) pendidikan berarti menghasilkan, mencipta, sekalipun tidak banyak, sekalipun suatu penciptaan dibatasi oleh pembandingan dengan penciptaan yang lain. Sementara menurut Kartadinata (2014 : 1) mengatakan bahwa “Pendidikan adalah upaya normatif yang membawa manusia dari kondisi apa adanya kepada kondisi bagaimana seharusnya”. Pendidikan nasional sebagai sebuah system itu sendiri bearti bahwa pendidikan nasional dilakukan melalui perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi secara terprogram, jelas, dan sistematis. Sistem pendidikan nasional dilakukan dan diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam UUD 1945 dan perundang-undangan yang berlaku.

„Seni‟ merupakan sebuah cara pemahaman melalui pengalaman- pengalaman artistik individu untuk menggali, mengembangkan dan mengenali  diri sendiri maupun orang lain. Pendidikan seni dalam pengertian secara umum menurut Soehardjo (2005 : xiv) adalah upaya mengantarkan peseta didik dengan kompetensi yang terkait dengan kesenimanan, maka dalam khusus kompetensi itu terkait dengan upaya pendewasaan potensi individu. Salah satu bidang pendidikan seni adalah pendidikan seni rupa.

Pendidikan seni rupa adalah salah satu upaya pengembangan diri untuk mengenali diri sendiri, menggali dan mengembangkan keterampilan serta kreativitas peserta didik dibidang seni rupa. Setiap anak manusia memiliki potensi mendasar dalam bidang seni, khususnya seni rupa. Potensi ini perlu dikembangkan dan ditanamkan secara dini.

“Pendidikan seni rupa adalah upaya pemberian pengetahuan dan pengalaman dasar kegiatan kreatif senirupa dengan menerapkan konsep seni sebagai alat pendidikan. Fungsi dari pendidikan seni rupa pada


hakikatnya adalah sebagai sarana untuk membentuk kepribadian (cipta, rasa, karsa) secara utuh dan bermakna, melalui kegiatan praktik berolah senirupa sesuai dengan potensi maupun kompetensi pribadinya.dan kepekaan daya apresiasinya”. (Sumanto, 2005 : 22)

Pendidikan seni rupa memiliki ciri karakteristik khas dibandingkan dengan pelajaran lainnya. Pendidikan seni rupa, seperti pelajaran lainnya, memiliki setidaknya dua aspek, yaitu aspek teori dan aspek praktek. Pada dasarnya, pendidikan seni rupa diarahkan untuk menumbuhkan kepekaan, penciptaan, rasa dan karsa melalui elemen atau unsure rupa yang diapresiasi melalui indera mata.

b. Rumusan Masalah

1. Bagaimana karakteristik seni rupa anak usia dini

c. Tujuan pembahasan

1. Mengetahui karakteristik seni rupa anak usia dini

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

KARAKTERISTIK KARYA SENI RUPA ANAK

 

A. TIPOLOGI

 

Tipologi merupakan gaya atau corak yang dapat diamati melalui hasil gambar anak.

Menurut Herbert Read, gambar anak berdasarkan gayanya dibedakan menjadi 12 macam, yaitu:

 

 

1. Organic

Berhubungan langsung dengan objek nyata, lebih suka obyek dalam kelompok daripada tersendiri, sudah mengenal proporsi dan hubungan organis yang wajar. Ciri khususnya hanya terdapat satu unsur.

 

2. Lyrical (Liris)

menggambar obyek realistis tetapi tidak bergaris. Obyek yang digambarkan statis dengan warna yang tidak mencolok.

 

3. Impressionism

Mementingkan detail yang dilihat dari obyek. Di dalam gambar ini lebih diutamakan kesan “suasana”.

 

4. Rhytmical Pattern (Pola Ritmis)

Menggambar pengulangan dari satu obyek yang dilihat. Sifatnya bisa organis atau liris dan selalu mengikuti pola umum (realistis).

 

5. Struktural Form (Bentuk yang bersusun)

Objek mengikuti rumus ilmu bangun yang diperkecil menjadi satu rumusan geometris.

 

6. Schematic

Menggambar dengan menggunakan rumus-rumus ilmu bangun tanpa ada hubungan yang jelas dengan susunan organis sesuai dengan pengamatan anak terhadap obyek secara simbolis.

 

7. Haptic

Menggambar imaji hasil rabaan tidak berdasarkan pengamatan visual suatu objek tetapi bukan skematik.

 

8. Expressionism

Gambar ini menujukkan bagaimana anak melihat dunia. Anak mengamati obyek visual kemudian diolah sehingga tampak dilebih-lebihkan dan berubah dari bentuk asalnya.

 

9. Enumerative

Anak menggambar pada bidang datar tanpa ada yang dilebih-lebihkan. Tidak ada unsur pribadi muncul pada gambar, seakan-akan sebuah potret dari sebuah obyek.

 

10. Decorative (Dekoratif)

Anak menggambar dalam bentuk dua dimensi dan mengubahnya menjadi pola yang menarik.

 

11. Romantic (Romantik)

Anak menggambar dari tema yang diambil dari kehidupan yang dipertajam dengan fantasi. Gambar ini merupakan gabungan antara ingatan, imajinasi, dan rakayasa.

 

12. Literary (Khayalan)

Gambar ini bertema khayal yang berasal dari dalam dirinya atau dengan imajinasinya menciptakan bentuk-bentuk baru.

 

Kategori-kategori tersebut kemudian disesuaikan dengan type psycholisnya Yung yang bisa digambarkan sebagai berikut :

a. Type Thinking : Extravert = enumeratif

Introvert = organic

b. Type Feeling : Extravert = dekoratif

Introvert = imaginative

c. Type Sensation : Extrovert = emphatetik

Introvert = expressionis (heptik)

d. Type Intuition : Extrovert = ‘rhitmycal pattern’

Introvert = ‘structural form’

 

 

Menurut Victor Lowenfeld ungkapan kreatif (menggambar) anak dibagi menjadi 2, yaitu:

 

1) Tipe Visual

Anak yang tergolong ke dalam tipe ini memiliki ketajaman menghayati sesuatu melalui indera penglihatannya. Dalam mengungkapkan sesuatu melalui bentuk, anak itu memperhatikan dan mementingkan kesamaan karya dengan bentuk yang dihayatinya, serta memperhitungkan pula proporsinya (perbandingannya). Pernyataan ruang dalam gambar telah bisa dipecahkan dengan menggambarkan benda-benda yang lebih kecil, dengan menggunakan ilmu perspektif. Demikian pula warna-warna dipilihnya hampir sesuai dengan warna-warna yang ada pada benda. Hasil keseluruhannya hampir sesuai dengan kenyataan yang melalui penglihatannya, atau setidak-tidaknya cenderung kea rah itu.

 

2) Tipe Haptic

Berlainan dengan tipe visual yang banyak menggunakan pengamatan, tipe ini banyak menggunakan perabaan dan penghayatan lain di luar pengahayatan visual. Apa yang ada harus di diluar dirinya harus digambar sesuai dengan reaksi emosional tidak dari hasil penglihatannya. Hasilnya cenderung lebih bersifat ungkapan ekspresi pribadi daripada berorientasi pada kenyataan yang ada.

Ciri-ciri yang tampak yang tampak pada gambar ini antara lain ialah munculnya garis/bentuk yang sifatnya sangat individual/pribadi, perspektif tidak menjadi perhatian. Dalam hal ini anak cenderung menonjolkan bagian-bagian yang dianggap penting saja dalam obyeknya, jadi menggunakan pertimbangan nilai yang sesuai dengan dirinya sendiri. Yang penting digambar lebih besar daripada bagian yang kurang penting. Warna yang dikemukakan adalah wujud dari reaksi emosinya. Bentuk, warna, situasi tidak terikat dengan kenyataan yang ada di alam. Hasil gambarnya tampak lebih cenderung bersifat sangat individual.

 

BAB III

PENUTUP

 

Metode pengembangan seni di taman kanak-kanak diantarkan pada suatu pemahaman pembelajran berupa tugas tugas yang disajikan secara komperehensif mengenai prosedur praktek pembelajaran seni rupa serta pemahaman pembelajaran dengan pendekatan terpadu berdasarkan dimensi sikap apresiasi. Mengingat bahwa anak berkembang secara holistik ataupun menyeluruh artinya terdapat kaitan yang sangat erat antara aspek pengembangan yang satu dengan yang lainnya. Bagi guru penting memahami pengetahuan ini adalah untuk dasar dalam mengaplikasikan pemahaman konsep ke dalam merancang kegiatan pembelajaran seni yang terencana dan tepat bagi anak didiknya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

https://edukasi-budaya.blogspot.com/2018/04/karakteristik-karya-seni-rupa-anak.html?m=1

 

 

 

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda