Universitas Pertahanan atau biasa disebut dengan UNHAN ( bahasa Inggris : Indonesian Defense University atau IDU ) adalah sebuah Perguruan Tinggi Negeri yang menyelenggarakan pendidikan vokasi , sarjana , dan pascasarjana di bidang pertahanan dan bela negara , dengan tujuan untuk melaksanakan pembangunan dan pengembangan yang berorientasi pada Tri Dharma perguruan tinggi , untuk mencapai standar pendidikan nasional dan universitas berstandar kelas dunia ( world class defense university ) dengan tetap melestarikan nilai-nilai kebangsaan. Universitas Pertahanan didirikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, yaitu Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2011 dan ditetapkan melalui Surat Mendiknas Nomor 29/MPN/OT/2009 tanggal 6 Maret 2009 perihal Pendirian Unhan. Universitas Pertahanan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 11 Maret 2009 di Istana Negara. Penyelenggaraan program studi di lingkungan Unhan merujuk kepada
Adaptasi Tumbuhan
Jika
bicara masalah adaptasi, adaptasi tidak hanya terjadi pada manusia saja, namun
adaptasi juga terjadi pada hewan maupun pada tumbuhan. Adaptasi sangat penting
karena adaptasi merupakan proses penyesuaian diri kepada lingkungan sekitar.
Adaptasi sangat diperlukan untuk kelangsungan hidupnya, sebab jika makhluk
hidup tidak bisa beradabtasi dengan lingkungan akan membuat kelangsungan hidupnya
tidak bertahan lama, hal ini tidak hanya dilakukan oleh manusia dan hewan saja,
namun adaptasi juga harus dilakukan oleh tumbuhan demi kelangsungan hidupnya
supaya bisa bertahan lama.
Adaptasi tumbuhan mempunyai berbagai manfaat bagi tumbuhan itu sendiri maupun bagi makhluk lain yang ada disekitarnya. Jika anda sedang mencari pengetahuan tentang manfaat adaptasi tumbuhan, maka anda harus menyimak artikel berikut ini, sebab artikel berikut akan mengulas tentang masalah adaptasi tumbuhan. Dibawah akan dijelaskan tentang pengertian adpatasi tumbuhan dan juga contoh contoh tumbuhan beradaptasi
Pengertian adaptasi
Pengertian adaptasi adalah salah penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungan nya atau penyesuaian terhadap tempat dimana ia tinggal. Makhluk hidup memerlukan adaptasi sebab setiap makhluk hidup tidak dapat hidup sendiri tanpa adanya bantuan dari makhluk yang lain, untuk itu beradabtasi sangatlah diperlukan, hal itu berguna untuk menunjang kelangsungan hidup.
Setiap makhluk hidup yang ada didunia memiliki ciri ciri yang berbeda beda untuk itu diperlukan adnaya adapatasi yaitu untuk memudahkan ia dalam menyesuaikan dengan tempat tinggalnya. Selain bermanfaat terhadap kelangsungan hidupnya, adaptasi juga bermanfaat untuk melindungi diri dari serangan musuh yang datang dari makhluk lainnya.
Contoh
contoh tumbuhan adaptasi
Dari berbagai macam jenis tumbuhan yang ada di dunia, mereka mempunyai cara tersendiri untuk beradabtasi dengan lingkungannya. Berikut adalah contoh contoh tumbuhan adaptasi guna kelangsungan hidup, seperti tumbuhan makhoni, jati dan randu. Tumbuhan ini menggugurkan daunnya pada saat kemarau guna mengurangi terjadinya penguapan air sehingga tumbuhan tersebut tetap bisa bertofosintesis meskipun pada musim kemarau. Sehingga tumbuhan ini menggugurkan daunnya pada saat musim kemarau guna mempertahankan kelangsungan hidup tumbuhan itu sendiri.
Tumbuha kaktus, juga melakukan adaptasi guna mempertahankan hidupnya yaitu dengan memiliki duri duri yang terdapat pada daun dan juga memiliki kulit yang berbatang tebal dan juga berongga, hal itu memiliki fungsi agar dapat menyerap air meskipun berada pada jarak yang jauh. Guna melanjutkan kelangsungan hidupnya pada saat terjadi musim kemarau.
Contoh contoh tumbuhan beradabtasi guna melindungi diri dari usuh diantaranya adalah tumbuhan salak, mawar, putri malu, jeruk, durian, dan lain lain. Mereka memiliki duri guna melindungi dirinya dari berbagai macam musuh yang datang dari luar. Selain itu tumbuhan nangka, sawo, sukun, mangga, juga melakukan adaptasi guna melindungi diri dari musuh, mereka beradatasi dengan menggunakan getah yang dimilikinya.
Sama seperti hewan, tumbuhan juga
beradaptasi dengan lingkungannya. Dalam kesempatan kali ini kita akan membahas
cpntoh bentuk adaptasi makhluk hidup, terutama pada tumbuhan. Beberapa contoh
tumbuhan beradaptasi dengan cara yang berbeda-beda, misalnya: pohon cemara,
teratai, putri malu, dan lain-lain.
a. Pohon cemara
Pohon cemara mempunyai bentuk daun
yang runcing. Daunnya yang runcingberguna untuk mengurangi penguapan.Bentuk
daun tersebut merupakan adaptasi pohon cemara terhadap lingkungan
yang panas.
yang panas.
b. Tumbuhan teratai
Teratai merupakan tumbuhan yang
hidup di permukaan air. Tumbuhan teratai mempunyai daun yang berbentuk lebar
dan tipis. Daunnya ada yang lebar dan ada juga tipis, berfungsi untuk
memperbanyak penguapan. Bentuk daun tersebut merupakan bentuk adaptasi teratai
terhadap tempat hidupnya.
Advertisements
c. Tumbuhan putri malu
Apakah kamu pernah melihat tumbuhan
putri malu? Tumbuhan putri malu banyak dijumpai tumbuh di tepi jalan. Tumbuhan
putri malu mempunyai ciri khusus pada daunnya. Daun tumbuhan putri malu akan
mengatup apabila tersentuh sesuatu. Hal ini menunjukkan bahwa putri malu
beradaptasi terhadap rangsang sentuhan.
d. Kaktus
Kaktus merupakan tanaman yang hidup
di daerah panas. Batang kaktus tebal dan berlapis lilin. Batang kaktus yang
tebal berfungsi sebagai tempat persediaan air. Seluruh permukaan batang kaktus
tertutup oleh duri. Duri tersebut berguna sebagai pelindung diri.
e. Kantung semar
Kantung semar adalah tanaman pemakan
serangga atau disebut insektivora.Pada waktu tertentu, bunga kantung semar
mengeluarkan bau menyengat. Bau tersebut berguna untuk menarik serangga.
Tanaman kantung semar mempunyai cairan khusus yang ada di dalam kantung. Cairan tersebut untuk mencerna serangga yang terjebak. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman kantung semar beradaptasi untuk memperoleh makanan
Tanaman kantung semar mempunyai cairan khusus yang ada di dalam kantung. Cairan tersebut untuk mencerna serangga yang terjebak. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman kantung semar beradaptasi untuk memperoleh makanan
f. Tumbuhan bakau
Tumbuhan ini hidup di pinggiran pantai.
Tumbuhan bakau memiliki akar tunjang untuk menopang tubuhnya agar tetap kokoh.
Akar tunjang merupakan bentuk adaptasi tumbuhan bakau terhadap lingkungan
pantai.
Bagaimana
cara Adaptasi Tumbuhan Terhadap Lingkungan Hidup sekitarnya?
Apakah
pernah kamu melihat sebuah pohon jati? Pada saat musim kering (kemarau) pohon
jati maka akan menggugurkan sebagian besar daunnya. Hal tersebut dilakukan
untuk mengurangi adanya rasa panas dari adanya sinar matahari musim kemarau dan
menjaga agar tidak ada proses penguapan yang berlebihan. Tanaman/tumbuhan yang
menggugurkan sebagian daunnya pada musim kering (kemarau) dinamakan
tanaman/tumbuhan meranggas. Misalnya tanaman/tumbuhan meranggas selain pohon
jati ialah pohon kapuk/randu, pohon mahoni, dan pohon buah kedondong. Masih
sangat banyak cara lain yang bisa dilakukan tanaman/tumbuhan untuk menyesuaikan
diri pada lingkungan sekitarnya. Contohnya sebagai berikut.
a.
Bunga gladiol, tanaman kunyit, dan tanaman jahe
pada saat musim kering (kemarau) daunnya akan mati akan tetapi umbinya tetap
saja masih hidup. Jika saat musim penghujan tiba, umbi akan mulai tumbuh
kembali.
b.
Tanaman Keladi yang berdaun lebar dan juga tipis
agar bisa dengan gampang untuk menyerap cahaya/sinar dan penguapannya agar
relatif banyak. Daun yang berbentuk lebar dan juga tipis ini menjadikan keladi
bisa hidup di lingkungan yang lembap serta berair.
c.
Tanaman Kaktus, yang daunnya berubah sebagai duri
- duri dan batangnya yang tebal mengandung banyak sekali air. Daun kaktus yang
berubah menjadi duri - duri untuk dapat mengurangi adanya penguapan. Sedangkan batangnya yang cukup tebal mempunyai fungsi
untuk menyimpan cadangan air, sehingga tanaman kaktus bisa hidup di lingkungan
sekitarnya yang kering dan panas. Tanaman Kaktus mempunyai jenis akar yang
panjang yang berfungsi sebagai pencari air di tengah padang pasir.
d.
Tanaman jagung akan menggulung daunnya agar dapat
mengurangi penguapan.
e.
Pohon pisang akan merobekkan daunnya agar dapat
mengurangi hempasan tiupan angin.
f.
Tanaman Kantong semar dan Bunga
Raflesia arnoldi
atau bunga bangkai akan mengeluarkan aroma yang sangat busuk agar dapat menarik
serangga.
Adaptasi untuk Melindungi Diri dari Musuh
Sebagian
tanaman/tumbuhan melindungi dirinya dari musuhnya/mangsa dengan bermacam -
macam cara, di antaranya seperti berikut.
a.
Bunga mawar mempunyai beberapa duri - duri kecil
dan sangat tajam. Batang pada bunga
bougenvile mempunyai duri – duri cukup panjang. Duri adalah bentuk dari perlindungan diri pada
tumbuhan terhadap pemangsa/musuh yang akan mengusiknya/memakanya. Duri ini bisa
melukai para musuh, utamanya pada hewan. Jadi hewan tersebut tidak bisa
mengusiknya.
b.
Beberapa tanaman/tumbuhan melindungi dirinya dengan menggunakan cara memproduksi
getah, seperti, pohon buah pepaya, pohon buah nangka, buah buah sawo, bunga
kamboja, dan juga bunga alamanda. Getah akan melindungi tumbuhan ini terhadap
musuh atau hewan yang akan mengganggu/memakannya. Bagian pada tubuh hewan
tersebut yang sudah terkena getah akan mengalami kerusakan atau akan mati. Oleh
sebab itu, musuh tidak akan pernah mengusiknya.
c.
Pada buah durian dan juga salak
mempunyai duri yang cukup tajam sehingga tidak bisa dimakan oleh hewan yang
memangsa buah tersebut. Dengan demikian, buah durian dan juga salak bisa tumbuh
dan berkembang sebab biji yang terletak di dalam buah terlindung baik dari
pemangsa.
Adaptasi Morfologi, Fisiologi dan Tingkah Laku
Adaptasi
Morfologi, Fisiologi dan Tingkah Laku - Setiap makhluk hidup
akan selalu berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dengan
demikian, kelestarian jenisnya akan selalu terjaga atau tidak punah. Ada
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup suatu makhluk hidup.
Faktor-faktor tersebut antara lain kemampuan beradaptasi, seleksi alam, dan
tingkat perkembangbiakan.
Pengertian adaptasi
Adapatasi
mempunyai pengertian yaitu suatu kemampuan dari makhluk hidup untuk menyesuaikan
diri terhadap lingkungannya yang bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan
hidup dan menjaga kelestariannya. Berdasarkan cara daripada makhluk hidup
beradaptasi dengan lingkungannya, adaptasi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu adaptasi
morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku. Dan berikut ini
penjelasan dari masing-masing jenis adaptasi yang telah saya sebutkan di atas :
A. Adaptasi Morfologi
Adaptasi
morfologi adalah suatu penyesuaian yang dilakukan oleh makhluk hidup baik
hewan, tumbuhan atau manusia melalui perubaan bentuk organ tubuh yang
berlangsung dalam jangka waktu yang relatif lama demi kelangsungan hidupnya.
Adaptasi morfologi ini mudah untuk kita amati dan lihat bila dibandingkan
dengan adaptasi fisiologi. Adaptasi ini terjadi karena adanya perbedaan jenis
makanan dan habitat
1. Adaptasi morfologi terhadap jenis makanan :
Adaptasi
morfologi pada makhluk hidup terjadi disebabkan adanya perbedaan mengenai cara
mengambil dan juga memperoleh makanan, serta perbedaan jenis makanan. Beberapa
conoto adaptasi morfologi terhadap jenis makanan sebagai berikut :
- Bentuk paruh dan kaki pada burung : beberapa bentuk adaptasi pada paruh dan kaki pada burung adalah sebagai berikut :
- Bebek memiliki paruh yang berbentuk sudu atau dayung yang digunakannya untuk mencari makanan di lumpur
- Burung pipit memiliki paruh yang berbentuk pendek dan kuat yang digunakannya untuk mematuk makanannya yang berupa biji-bijian.
- Burung elang mempunyai paruh yang berbentuk runcing dan agak panjang. Paruh dengan bentuk seperti ini digunakan burung elang untuk mengoyak makanannya yang berupa daging.
- Lanjut ke bentuk paruh pada ayam, yang mana paruh ayam berbentuk kecil dan runcing yang digunakannya untuk mematuk biji-bijian maupun hewan-hewan kecil atau serangga.
- Burung kolibri mempunyai paruh dengan bentuk yang kecil, runcing, dan panjang. Paruhnya berfungsi untuk menghisap nektar pada bunga.
- Burung pelikan memiliki paruh yang berukuran besar dan pada bagian bawah paruhnya memiliki struktur menyerupai kantong. Paruh burung pelikan ini digunakannya untuk memakan ikan.
- Burung pelatuk memiliki kontruksi paruh yang begitu kuat dan runcing. Paruhnya berfungsi untuk mematuk kayu pohon dan menangkap serangga untuk dimakan.
- Bebek memiliki kaki yang terdapat selaput renang. Selaput ini terletak pada celah jari kakinya. Bebeb menggunakan kaki berselaput ini untuk berjalan di atas lumpur dan memudahkan saat berenang di air.
- Burung pipit mempunyai jari-jari yang panjang, terletak dalam satu bidang datar, dan ini digunakan oleh burung pipit untuk hinggap pada ranting-ranting pohon.
- Burung elang mempunyai kaki yang pendek, bercakar tajam. Kaki yang semacam ini digunakan oleh burung elang untuk mencengkeram mangsanya.
- Burung kakatua mempunyai kaki dengan dua jari yang mengarah ke depan dan dua jari di belakang. Dengan kaki yang seperti ini, maka akan mempermudah burung kakatua untuk memanjat pohon.
- Ayam mempunyai kaki yang panjang dan tegak. Kaki yang panjang dan tegak ini digunakan oleh ayam untuk berjalan di darat dan untuk mengais makanan di tanah.
- Hampir sama dengan burung kakatua, kaki burung pelatuk juga memiliki dua jari yang mengarah ke depan dan dua jari ke belakang. Ini juga digunakan untuk memanjat.
- Bentuk mulut pada serangga : Berdasarkan jenis makanannya, bentuk mulut dari serang dapat dibagi menjadi tipe berikut ini :
- Tipe mulut penggigit
- Tipe mulut penjilat dan pengisap
- Tipe mulut pengisap
- Tipe mulut penusuk dan pengisap
- Tipe gigi mamalia : Tipe gigi pada mamalia berhubungan dengan jenis makanannya. Berdasarkan tipe giginya, mamalia dibagi menjadi beberapa golongan, dan berikut ini macam-macamnya :
- Mamalia yang memakan rumput atau disebut dengan herbivora, dan pemamah biak (ruminansia). Jenis mamalaia yang satu ini mengunyah kembali makanan yang telah ditelannya. Contoh ruminansia adalah sapi, kerbau, kuda dan kambing. Hewan ini mempunyai gigi seri yang memiliki bentuk seperti kapak yang memiliki fungsi untuk menjepit dan memotong makanan. Gigi gerahamnya berbentuk lebar dan datar dengan rahang bergerak menyamping agar makanan tergiling secara mekanis dan merata.
- Mamalia yang memakan daging atau disebut dengan karnivora, mamalia jenis ini mempunyai gigi seri yang tajam dan gigi taring yang kuat, besar serta runcing. Sementara itu, gigi gerahamnya bergerigi tajam sehingga mamalia jenis ini mampu mengunya daging yang keras dan alot. Contoh hewan yang merupakan pemakan daging (karnivora) adalah harimau, singa, anjing, dan kucing.
- Mamalia pengerat (rodentia), mamalia jenis ini tidak memiliki gigi taring dan hanya memiliki gigi seri dan gigi geraham. Gigi seri berukuran besar dan memiliki fungsi untuk mengerat makanannya. Contoh mamalia yang termasuk rodentia adalah kelinci, tikus dan tupai.
2. Adaptasi morfologi terhadap jenis habitat
Adaptasi
hewan dan tumbuhan berdasarkan habitatnya dijelaskan
dalam uraian berikut ini :
- Ikan : Semua jenis ikan habitatnya adalah di air, baik itu di air laut maupun air tawar seperti di suangai. Air memiliki sifat menekan ke segala arah sehingga ikan membutuhkan bentuk tubuh yang memudahkannya berenang di air. Sehingga tubuh dari ikan cenderung ramping dan aerodinamis, yang mana akan membuat ikan mudah bergerak di air.
- Unta : Seperti yang kita ketahui bersama bahwa unta adalah hewan yang hidupnya di gurun pasir. Unta memiliki puny yang digunakan sebagai tempat menyimpan cadangan makanan dan lemak. Unta memiliki kaki yang panjang. Kaki yang panjang ini digunakan oleh unta untuk menjaga tubuhnya agar tidak terperosik di pasir. Sementara itu, kaki unta juga memiliki bantalan yang berfungsi untuk menahan panas ketika berjalan di padang pasir.
- Beruang kutub : Berbeda dengan unta, beruang kutub tidak hidup di gurun pasir melainkan di daerah kutub yang bersalju dan bersuhu dingin. Beruang kutub memiliki bentuk kaki yang besar dan lebar yang digunakan untuk berjalan di atas salju. Beruang kutub juga memiliki bulu yang sangat tebal yang digunakan sebagai pelindung tubuh dari suhu dingin.
- Tumbuhan xerovit : Tumbuhan xerovit merupakan tumbuhan yang hidup di habitat yang kekurangan air atau kering. Sebagai contoh tumbuhan yang termasuk tumbuhan xerovit adalah kaktus dan kurma. Tumbuhan ini beradaptasi dengan lingkungannya dengan cara sebagai berikut
- Daun sempit dan kecil dengan jumlah stomata yang sedikit yang bertujuan agar tidak terjadi penguapan yang berlebihan
- Daun termodifikasi menjadi sisik atau bulu yang berfungsi sebagai alat pertahanan diri
- Batang atau daun dilapisi zat seperti lilin untuk mencegah terjadinya penguapan yang berlebihan
- Tumbuhan xerovit memiliki akar yang sangat panjang, yang bertujuan agar menjangkau sumber air di bawah tanah
- Batang bersifat sukulen atau yang dapat menyimpan air
- Tumbuhan hidrofit : Pengertian dari tumbuhan jenis ini adalah tumbuhan yang hidup di habitat yang banyak airnya, misal saja teratai, enceng gondok, dan hydrilia sp. Tumbuhan hidrofit beradaptasi terhadap lingkungannya dengan cara sebagai berikut :
- Tumbuhan jenis ini memiliki akar yang lebat yang digunakan sebagai pemberat agar posisinya stabil di atas air.
- Memiliki dau yang lebar untuk menahan gaya berat ke bawah atau agar tidak mudah tenggelam
- Memiliki stomata yang banyak dan letaknya di permukaan atas daun yang bertujuan untuk memudahkan dalam penguapan air.
- Lapisan lilinnya tipis yang digunakan untuk mempermuda terjadinya penguapan dan mengurangi kelebihan air.
- Tumbuhan hidrofit mempunyai batang dan akar yang berongga-rongga. Tujuannya agar dapat mengapung di air.
- Tumbuhan higrofit : Lanjut ke jenis tumbuhan higrofit yang merupakan jenis tumbuhan yang hidup di habitat yang lembab, misal saja lumut, paku-pakuan, dan keladi. Tumbuhan higrofit melakukan adaptasi dengan cara berikut ini :
- Tumbuhan higrofit memiliki daun yang tipis dan lebar untuk memudahkan penguapan
- Pada ujung daun terdapat hidatoda
B. Adaptasi Fisiologi
Setelah
membahas tentang adaptasi morfologi, kini giliran adaptasi fisiologi. Adaptasi
ini merupakan upaya penyesuaian fungsi alat-alat tubuh makhluk hidup terhadap
lingkungannya. Biasanya adaptasi fisiologi melibatkan zat-zat kimia tertentu
untuk membantu proses metabolisme tubuh. Adaptasi fisiologi tidak mudah diamati
seperti pada adaptasi morfologi dan adaptasi tingkah laku. Alasannya
adalah karena adaptasi fisiologi berkaitan erat dengan fungsi tubuh. Adaptasi
fisiologi ini dapat terjadi pada semua makhluk hidup baik hewan, tumbuhan dan
manusia.
1. Adaptasi fisiologi pada hewan dan manusia
- Herbivora adalah hewan yang memakan tumbuh-tumbuhan. Sebagai contoh adalah sapi. Sapi memakan rumput, dimana sapi dapat mencerna rumput dan daun yang mengandung banyak serat (selulosa) dengan bantuan enzim selulase. Enzim selulase tersebut diproduksi oleh mikroorganisme yang terdapat di rumen.
- Nyamuk adalah hewan yang menghisap darah, baik darah manusia atau darah hewan, nyamuk ini memiliki zat antikoagulan atau antipembeku darah. Zat ini memiliki kegunaan untuk menjaga agar darah yang dihisap oleh nyamuk tersebut tetap dalam keadaan cair dan tidak membeku.
- Pada manusia, jumlah eritrosit dalam darah berbeda-beda tergantung dari tempat tingal manusia tersebut. Manusia yang tinggal di daerah pengunungan atau dataran tinggi, memiliki eritrosit dengan jumlah yang lebih banyak bila dibandingkan dengan orang yang tinggal di dataran rendah. Hal ini disebabkan karena jumlah atau kadar dari oksigen di daerah pegunungan lebih sedikit sehingga dibutuhkan Hb (hemoglobin) yang lebih banyak untuk mengikat oksigen. Apabila hb yang dibutuhkan banyak, jumlah eritrosit juga akan meningkat.
- Ikan air tawar mempunyai adaptasi fisiologi yang berbeda dengan ikan yang berada di laut. Ikan di air tawar melakukan adaptasi dengan cara minum sedikit air dan banyak mengeluarkan urine yang encer, sebaliknya ikan air laut melakukan adaptasi dengan cara minum banyak air dan mengeluarkan sedikit urine yang peat
2. Adaptasi fisiologi pada tumbuhan
- Tumbuhan tertentu mengeluarkan bau yang khas untuk menarik serangaa. Sebagian tumbuhan menarik serangga untuk dimakan, dan sebagian lagi menggunakan serang supaya dapat membantu proses penyerbukan, contoh pada bunga mawar.
- Tumbuhan mengeluarkan nektar pada bunga untuk menarik serangga, contoh kembang sepatu
- Tanaman atau tumbuhan seperti cemara dan juga sukun akan beradaptasi fisiologi dengan cara mengeluarkan metabolit sekunder berupa alelopati. Metabolit sekunder berupa alelopati ini dapat dan mampu menghambat pertumbuhan tanaman lain yang berada di sekitarnya.
C. Adaptasi tingkah laku
Pengertian
dari adaptasi tingkah laku adalah suatu penyesuaian diri yang
dilakukan oleh makhluk hidup terhadap lingkungannya dengan cara mengubah
tingkah laku supaya dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Adaptasi
tingkah laku ini lebih kita amati dan kita lihat apabila dibandingkan dengan
adaptasi yang sebelumnya yaitu adaptasi fisiologi. Adaptasi tingkah laku ini
biasanya berkaitan erat dengan makanan, udara dingin dan sistem pertahanan pada
beberapa hewan. Adaptasi tingkah laku beberapa jenis hewan akan dibahas dalam
uraian berikut ini :
1. Adaptasi tingkah laku pada hewan
- Salah satu hewan yaitu rayap akan melakuakan adaptasi tingkah laku yang agak aneh yaitu dengan memakan kembali kulitnya yang sudah terkelupas pada saat melakukan pergantian kulit (molting). Perilaku ini dilakukan oleh rayap untuk mendapatkan enzim pencerna selulosa pada kayu. Enzim pencerna tersebut dihasilkan oleh Flagellata (sejenis mikroorganisme) yang hidup dalam pencernaan rayap. Oleh sebab itu rayap akan kembali memakan kulit dan bagian usunya yang sudah terkelupas. Selain itu juga, rayap yang masih kecil atau baru saja menetas akan menunjukan adaptasi tingkah laku dengan menjilati dubur induknya. Tingkah laku ini dilakukan oleh rayap kecil dengan tujuan agar flagellata dalam saluran pencernaan induknya dapat masuk dalam saluran pencernaanya.
- Bila kita amati, kerbau adalah hewan yang sangat suka mandi di lumpur atau sungai. Tingkah laku ini dilakukan oleh kerbau dengan tujuannya untuk mengurangi pengaruh panas yang ada pada tubuhnya.
- Pada umumnya penguin hidup di daerah kutub yang mana suhu udaranya sangat dingin. Penguin ini hidup secara berkelompok/bergerombol. Tingkah laku hidup berkelompok dilakukan oleh penguin dengan tujuan agar lebih hangat.
- Beberapa jenis burung akan berpindah/berimigrasi ke daerah yang lebih hangat pada saat memasuki musim dingin. Selain itu burung juga akan berpindah untuk mencari makanan di daerah yang terdapat banyak makananya. Apabila musim dingin di daerah asalnya sudah selseai, burung-burung tersebut akan kembali lagi ke tempat asalnya.
- Pada sayap kupu-kupu tertentu terdapat dua pola mata yang hampir sama. Pola ini hampir mirip dengan mata pada burung hantu. Saat ada pemangsa, sayapnya akan direntangkan. Pemangsa kupu-kupu akan ketakuatan dan kupu-kupu itu dapat menyelamatkan diri.
- Cicak akan memutuskan ekornya pada saat dalam keadaan bahaya atau terancam, peristiwa pemutusan ekor pada cicak ini disebut dengan autotomi.
- Untuk mengelabuhi hewan yang akan memangsa bunglon, bunglon akan menyesuaikan warna tubuhnya dengan lingkungannya. Sehingga bunglon dapat aman dari pemangsanya. Ini disebut dengan mimikri.
2. Adaptasi tingkah laku pada tumbuhan
- Pohon jati menggugurkan daunnya (meranggas) pada musim kemarau. Hal ini dilakukan untuk mengurangi penguapan sehingga dapat menghemat cadangan air.
- Daun tanaman jagung menggulung saat udara sangat panas untuk mengurangi penguapan air.
Adaptasi Tumbuhan
& Hewan
nama : valda a.j.p
kelas : 5 khalid
mapel :
ipa
sdit
bina insani kediri