Jumat, 17 April 2015

Contoh Tugas Bahasa Indonesia Cerpen

Pekerjaan BAHASA INDONESIA

NAMA : RACHEL TIFFANY VALEA
KELAS : 2 A

Kura-kura & Sepasang Itik

Seekor kura-kura, yg anda tahu senantiasa mengambil rumahnya di belakang punggungnya, dikatakan tak sempat mampu meninggalkan rumahnya, supaya macam mana keras kura-kura itu berupaya. Ada yg menyampaikan bahwa dewa Jupiter sudah menghukum kura-kura dikarenakan kura-kura tersebut teramat enggan & lebih suka tinggal di rumah & tak berangkat ke pesta pernikahan dewa Jupiter, walau dewa Jupiter sudah mengundangnya dengan cara kusus.
Sesudah bertahun-tahun, si kura-kura mulai sejak mengharapkan supaya satu buah dikala beliau sanggup menghadiri pesta pernikahan. Diwaktu beliau menyaksikan burung-burung yg beterbangan dgn gembira diatas langit & bagaimanakah kelinci & tupai & segala macam binatang dgn gesit berlari, dirinya merasa amat mau jadi gesit seperti binatang lain. Si kura-kura merasa amat sangat sedih & tak puas. Ia mau menyaksikan dunia pula, tapi dirinya mempunyai rumah kepada punggungnya & kakinya terlampaui mungil maka mesti terseret-seret diwaktu terjadi. Satu Buah hri dirinya berjumpa dgn sepasang itik & menceritakan seluruh masalahnya.
"Kami mampu menolongmu utk menyaksikan dunia," kata itik tersebut. "Berpeganglah kepada kayu ini bersama gigimu & kami dapat membawamu jauh ke atas langit di mana anda mampu menyaksikan semua daratan di bawahmu. Namun anda mesti diam & tak bicara atau anda dapat teramat menyesal."
Kura-kura tersebut amat menyukai hatinya. Ia cepat-cepat memegang kayu tersebut erat-erat dgn giginya, sepasang itik tadi masing-masing menahan ke-2 ujung kayu itu dgn mulutnya, & terbang naik ke atas awan. Kala itu seekor burung gagak terbang melintasinya. Dirinya amat sangat kagum bersama apa yg dilihatnya & bicara : "Kamu tentulah Raja dari kura-kura!" "Pasti saja......" kura-kura mulai sejak bicara.
Namun demikian ia mengakses mulutnya buat mengucapkan kata-kata tersebut, beliau kehilangan pegangan kepada kayu tersebut & jatuh turun ke bawah, di mana dirinya hasilnya terbanting ke atas batu-batuan yg ada di tanah


Pekerjaan BAHASA INDONESIA


NAMA : FARREL TIFFANY VALEA
KELAS : 2 A

Tikus Kota & Tikus Desa
tikus kota satu buah disaat berkunjung ke rekan sekaligus kerabatnya yg tinggal di pedesaan. Juga Sebagai makan siang, tikus desa sediakan gandum, akar-akaran, kacang-kacangan & air dingin sbg minuman pelepas dahaga. Tikus kota makan dgn amat sopannya, mencicipi sedikit ini & itu, & tingkah lakunya yg sopan dikala memakan makanan yg sederhana itu, pass terang kelihatan juga sebagai basi-basi saja.
Sesudah makan, ke-2 tikus berbincang-bincang pass panjang, tikus kota menceritakan berkenaan kehidupan di kota, sedangkan tikus desa mendengarkan ceritanya. Mereka berdua hasilnya tidur dgn slow & nyaman di sarang yg nyaman di antara semak-semak & pepohonan hingga pagi hri. Dalam tidurnya, tikus desa bermimpi bahwa ia merupakan seekor tikus kota dgn segala kemewahan & keindahan kehidupan kota seperti yg temannya ceritakan tadi siang. Maka dikala hri berikutnya saat tikus kota menggandeng tikus desa buat berkunjung ke rmahnya di kota, bersama suka tikus desa mengiyakannya.
Diwaktu mereka mencapai rumah agung di mana tikus kota tersebut tinggal, mereka menemukan meja lokasi makan penuh bersama makanan sisa yg lezat. diatas meja tersebut mereka mendapati manisan, agar-agar, keju yg lezat, seluruhnya kategori makanan yg menggoda yg sempat dibayangkan oleh sang Tikus. Namun disaat tikus desa bakal mencicipi sedikit makanan, dirinya mendengar seekor kucing yg mengeong keras sambil menggaruk-garuk pintu bersama cakarnya. Dalam rasa takut yg teramat agung, tikus-tikus tersebut berlari sembunyi & berdiam diri utk dikala yg lama, seakan-akan bernapas juga mereka takut. Diwaktu hasilnya mereka dapat kembali ke meja makan, pintu terbuka tiba-tiba & masuklah pelayan utk membersihkan meja, diikuti oleh seekor anjing rumah. Tikus desa singgah di sarang tikus kota sebentar cuma buat membawa tas & payungnya.
"Kamu mungkin saja mempunyai kemewahan & segala sesuatu yg lezat yg tak aku punyai," kata tikus desa sambil beranjak berangkat tergesa-gesa, "Tetapi aku lebih pilih makanan & kehidupan sederhana di desa dgn segala kedamaian & ketenangan di sana."