Penelitian Pengembangan Pendidikan
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian, yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut.
Jadi penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal (hertahap bisa multy years). Penelitian Hibah Bersaing (didanai oleh Dierktorat Jenderal Pendidikan Tinggi), adalah penelitian yang menghasilkan produk, sehingga metode yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan.
Metode penelitian dan pengembangan telah banyak digunakan pada bidang-bidang Ilmu Alam dan Teknik. Hampir semua produk teknologi, seperti alat-alat elektronik, kendaraan bermotor, pesawat terbang, kapal laut, senjata, obat-obatan, alat-alat kedokteran, bangunan gedung bertingkat dan alat-alat rumah tangga yang modern diproduk dan dikembangkan melalui penelitian dan pengembangan. Namun demikian metode penelitian dan pengembangan bias juga digunakan dalam bidang ilmu-ilmu sosial seperti psikologi, sosiologi, pendidikan, manajemen, dan lain-lain.
Penelitian dan pengembangan yang menghasilkan produk tertentu untuk bidang administrasi, pendidikan dan sosial lainnya masih rendah. Padahal banyak produk tertentu dalam bidang pendidikan dan sosial yang perlu dihasilkan melalui research & developmet.
B. BATASAN MASALAH
Pada kesempatan ini hanya dibahas tentang metode penelitian dan pengembangan yang dapat digunakan dalam penelitian sosial, khususnya pendidikan.
C. RUMUSAN MASALAH
- Apakah yang dimaksud dengan penelitian dan pengembangan?
- Bagaimanakah langkah-langkah penelitian dan pengembangan pendidikan?
D. TUJUAN PEMBAHASAN
- Untuk mengetahui defenisi dasar dan pemakaian penelitian dan pengembangan dalam produk pendidikan
- Menjelaskan 10 tahapan R & D
E. MANFAAT PENULISAN
- Sebagai bahan acuan bagi para mahasisiwa dalam merencanakan dan melakukan penelitian dan pengembangan pendidikan
- Pendalaman materi Metodologi penelitian pendidikan.
BAB II
METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
(Research and Development/ R&D)
METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
(Research and Development/ R&D)
A. Pengertian
Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.
Penelitian dan pengembangan (research & development), di industri merupakan ujung tombak dari suatu industri, menghasilkan produk-produk baru yang dibutuhkan oleh pasar. Hampir 4% biaya yang digunakan untuk penelitian dan pengembangan bahkan untuk industri farmasi dan komputer, lebih dari 4% (Borg and Gall). Dalam bidang sosial dan pendidikan peranan research and development masih sangat kccil, dan kuran dari 1 % dari biaya pendidikan secara keseluruhan.
B. Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan
Adapun langkah-langkah RD diberikan penjelasan sebagai berikut;
1. Potensi dan Masalah
Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memilikii nilai tambah. Sebagai contoh, di pantai selatan Pulau Jawa, terdapat potensi angin dan sinar matahari, kedua potensi tersebut dapat dikembangkan menjadi energi mekanik yang dapat digunakan untuk menggerakkan sesuatu, misalnya untuk generator pembangkit tenaga listrik, atau untuk turbin air. Dalam bidang sosial dan pendidikan, misalnya kita punya potensi penduduk usia kerja yang cukup banyak, sehingga melalui model pendidikan tertentu dapat diberdayakan sebagai tenaga kerja pertanian atau industri yang berbasis bahan mentah alam Indonesia.
Masalah, seperti telah dikemukakan adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Penganguran korupsi, dapat dipandang sebagai masalah nasional.Masalah ini dapat diatasi melalui R & D dengan cara meneliti sehingga dapat ditemukan suatu model, pola, atau sistem penanganan terpadu yang efektif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Model, pola, dan sistem ini akan ditemukan dan dapat diaplikasikan secara efektif kalau dilakukan melalui penelitian dan Pengembangan.
Tahap pertama adalah melakukan penelitian untuk menghasilkan informasi tentang profil pengangguran dan dan korupsi di Indonesia. Metode penelitian yang dapat digunakan adalah survey atau kualitatif. Berdasarkan data yang diperoleh dirancang model penanganan yang efektif. Untuk efektivitas model tersebut, maka perlu menggunakan metode eksperimen. Setelah model teruji, makan dapat diaplikasikan untuk mengatasi masalah Indonesia.
Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan dengan data empiric. Misalnya potensi energi angin di pantai harus dapat dikemukakan data dikemukakan data berapa kekuatan dan kecepatan angin, berapa lama dalam dalam satu hari, darimana arah angina dan lain-lain. Data angin tersebut selanjutnya dapat digunakan untuk merancang kincir angin atau produk lainnya yang dapat menghasilkan energi mekanik atau listirk.
Untuk itu masalah kemajuan dan kemakmuran ditunjukkan dengan data empirik tentang belum maju dan makmurnya bangsa Indonesia. Data tentang kemajuan bangsa Indonesia dari segi sumber daya manusia dapat ditunjukkan dengan Human Development Index. Pada tahun 2003 Human Development Index menduduki ranking 112 dari 179 negara. Dari segi teknologi, hampir belum ada produk teknologi canggih yang ditemukan bangsa Indonesia yang diproduksi masal. Motor, mobil, alat rumah tangga yang modern hampir semuanya merupakan produk asing. Masalah kemakrnuran bangsa Indonesia dapat ditunjukkan melalui data antara lain data tentang angka kemiskinan, dan data tentang daya beli masyarakat.
Data tentang potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri, tetapi bisa berdasarkan laporan penelitian orang lain, atau dokumentasi laporan kegiatan dari perorangan atau instansi tertentu yang masih up to date.
2. Mengumpulkan Informasi
Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual dan up to date, maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Di sini diperlukan metode penelitian tersendiri. Metode apa yang akan yang digunakan untuk penelitian tergantung permasalahan dan ketelitian yang ingin dicapai.
Peneliti misalnya akan meneliti untuk menghasilkan sistem, metode kerja atau alat tertentu yang dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan pada berbagai Unit Pelayanan di Pemerintah Samosir Tambun. Dalam hal ini peneliti perlu melakukan penelitian unit-unit pelayanan apa saja yang bertugas memberikan pelayanan pada masyarakat. Misalnya ditemukan 10 unit yang melakukan pelayanan. Berdasarkan 24 unit pelayana tersebut selanjutnya diteliti berapa produktivitas pelayanan yang dapat diberikan setiap hari. Misalnya produktivitas yang dihasilkan tersebut termasuk dalam kategori rendah bila dibandingkan dengan tempat lain, maka harus dianalisis sebab-sebabnya, apakah karena SDM, sistem kerja, alat atau masyarakat yang dilayani tidak disiplin.
Bila hasil penelitian menunjukkan bahwa, yang menyebabkan produktivitas kerja unit pelayanan tersebut karena faktor sistem kerja maka peneliti akan membuat sistem kerja baru yang diharapkan meningkatkan produktivitas kerja. Sistem kerja baru tersebut, adalah produk yang akan dihasilkan oleh peneliti. Bila yang menjadi penyebab, adalah sumber daya manusianya, maka peneliti akan meneliti untuk menghasilkan model diklat karyawan pelayanan yang efektif.
3. Desain Produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian Research & Development bermacam-macam. Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat enerji, menarik, harga murah, bobot ringan, ergonomic, dan bermanfaat ganda. (contoh komputer yang canggih bisa berfungsi untuk pengetikan; gambar, analisis berfungsi sebagai TV, Tape, kamera , Telepon d1l).
Dalam bidang pendidikan, produk-produk yang dihasilkan melalui penelitian R&D diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pendidikan, yaitu lulusan yang jumlahnya banyak, berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan. Produk-produk pendidikan misalnya kurikulum yang spesifik untuk keperluan pendidikan tertentu, metode mengajar, media pendidikan, buku ajar, modul, kompetensi tenaga kependidikan, sistem evaluasi, model uji kompetensi, penataan ruang kelas untuk model pembelajar tertentu, model unit produksi model manajemen, sistem pembinaan pegawai, system penggajian dan lain-lain.
Sesuai dengan contoh di atas,misalnya peneliti akan menghasilkan metode mengajar baru maka peneliti harus membuat rancangan metode menagajar baru. Rancangan metode mengajar baru ini dibuat berdasakan penelitian terhadap metode mengajar lama, sehingga dapat ditemukan kelemahan-kelemahan terhadap metode (ersebut tersebut. Selain itu peneliti juga harus melakukan penelitian kepada sekolah-sekolah lain yang dipandang metode mengajarnya bagus. Selain itu juga harus mengkaji referensi mutakhir yang terkait dengan metode mengajar yang modern berikut indikator pelaksanaan dan hasil kerjanya..
Hasil akhir dari kegiatan penelitian dan pengembangan adalah berupa desain produk baru, yang lengkap dengan spesifikasinya. Misalnya desain motor angkutan hasil pertanian di pedesaan, maka spesifikikasi yang utama adalah : kapasitas angkut untuk orang dan haring, kecepatan kendaraan, pemakaian bahan bakar, lebar, tinggi dan berat kendaraan, kualitas kendaraan, nilai ekonomis, serta kemampuan masyarakat untuk membeli kendaraan tersebut (harga kendaraan).
Desain produk harus diwujudkan dalam gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya. Dalam bidang teknik, desain produk harus dilengkapi (dengan penjelasan mengenai bahan-bahan yang digunakan untuk membuat setiap komponen pada produk tersebut, ukuran dan toleransinya, alat yang digunakan untuk mengerajakan, serta prosedur kerja. Dalam produk yang berupa sistem perlu dijelaskan mekanisme penggunaan sistem tersebut, cara kerja, berikut kelebihan dan kelemahannya.
Pada contoh tentang produk pendidikan diatas, hasil akhir dari ini adalah berupa desain metode yaitu rancangan metode pembelajaran baru. Desain metode ini masih bersifat hipotetik. Dikatakan hipotetik karena efektivitasnya belum terbukti, dan akan dapat diketahui setelah melalui pengujian-pengujian. Setiap desain produk perlu ditunjukkan dalam gambar kerja, bagan, atau uraian ringkas sehingga akan memudahkan fihak lain untuk memahaminya. Efektivitas metode mengajar baru bisa diukur dari mudah diimplementasikan, suasana belajar menjadi kondusif dan hasil pembelajaran meningkat.
4. Validasi Desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk, dalam hal ini metode mengajar baru secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak rasional, karena validasi di sini masih bersifat penilaian berdasakan pemikiran rasional, belum fakta lapangan.
Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut. Setiap pakar diminta untuk menilai desain tersebut, sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan kekuatannya. Validasi desain dapat dilakukan dalam forum diskusi. Sebelum diskusi peneliti mempresentasikan penelitian sampai ditemukan desain tersebut, berikut keunggulannya.
5. Perbaikan Desain
Setelah desain produk, divalidasi melalui diskusi dengan para pakar dan para ahli lainnya, maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan memperbaiki desain. Yang bertugas memperbaiki desain adalah peneliti yang mau menghasilkan produk tersebut.
6. Uji Coba Produk
Seperti telah dikemukakan, kalau dalam bidang teknik, desain produk yang telah dibuat tidak bisa langsung diuji coba dulu tetapi harus dibuat terlebih dulu menjadi barang, dan barang tersebut yang diujicoba. Misalnya desain mesin pengolah sampah, setelah divalidasi dan direvisi, maka selanjutnya mesin tersebut dapat dibuat dalam bentuk prototipe. Prototipe inilah yang diuji coba.
Dalam bidang pendidikan, desain produk seperti metode mengajar baru dapat langsung diuji coba, setelah divalidasi dan direvisi. Uji coba tahap awal dilakukan dengan simulasi penggunaan metode menganjar tersebut. Setelah disimulasikan , maka dapat diuji coba pada kelompok yang terbatas. Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi apakah metode mengajar baru tersebut lebih efektif dan efisien dibandingkan metode mengajar yang lama atau yang lain.
Untuk itu pengujian dapat dilakukan dengan eksperimen, yaitu membandingkan efektivitas metode mengajar lama dengan yang baru. Indikatornya efektivitas metode mengajar baru adalah, kecepatan pemahaman murid pada pelajaran lebih tinggi, murid bertambah kreatif dan hasil belajar meningkat.
Eksperimen dapat dilakukan dengan cara membandingkan dengan keadaan sebelum dan sesudah memakai metode mengajar baru (before-after) atau dengan membandingkan dengan kelompok yang menggunakan metode mengajar lama. Dalam hal ini ada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. O1 nilai sebelum treatment dan O2 nilai sesudah treatment
Berdasarkan gambar 2a tersebut dapat diberikan penjelasan sebagai berikut. Eksperimen dilakukan dengan membandingkan hasil observasi O1 dan O2. O1 adalah nilai kecepatan pemahaman, kreativitas dan hasil belajar sebelum diajar dengan metode mengajar baru, sedangkan O2 adalah nilai kecepatan pemahaman, kreativitas dan hasil belajar murid setelah diajar dengan metode mengajar baru, Efektivitas metode mengajar baru diukur dengan cara membandingkan antara nilai 02 dengan O1. Bilai nilai O2 lebih besar dari pada O1, maka metode mengajar tersebut efektif.
Sebelum metode mengajar baru dicobakan, maka dipilih kelompok atau kelas tertentu yang akan diajar dengan metode mengajar baru tersebut. Bila kelompok dalam kelas tersebut jumlah muridnya banyak, maka eksperimen dilakukan pada sampel yang dipilih secara random. Kelompok pertama yang akan diajar dengan metode mengajar baru disebut kelompok eksperimen, sedangkan kelompok yang tetap menggunakan metode mengajar lama desebut kelompok kontrol. R berarti pengambilan kelompok eksperimen kontrol dilakukan secara random.
Kedua kelompok tersebut selanjutnya diberi pretest atau melalui pengamatan untuk mengetahui posisi awal (kecepatan pemahaman, kreativitas dan hasil belajar) kedua kelompok tersebut. Bila kedua kelompok tersebut posisinya sama atau tidak berbeda secara signifikan, maka kelompok tersebut sedah sesuai dengan kelompok yang akan digunakan untuk eksperimen.Bila posisi kemampuan kedua kelompok tersebut berbeda secara signifikan, maka pengambilan kelompok perlu diulang sampai diperoleh kemampuan awalnya tidak berbeda secara signifikan.
Jadi O1 adalah awal kelompok eksperimen, dan O3 adalah nilai awal kelompok kontrol. Setelah posisi kedua kelompok tersebut seimbang (O1 tidak berbeda dengan O3) maka kelompok eksperimen diberi treatment/perlakuan untuk diajar dengan metode mengajar baru, dan kelompok kontrol diajar dengan metode mengajar yang lama. Eksperimen dilakukan beberapa bulan sampai posisi kelompok eksperimen terbiasa diajar dengan menggunakan metode mengajar baru tersebut. Setelah itu maka kecepatan pemahaman murid terhadap pelajaran, perubahan kreativitas dan hasil belejar pada kedua kelompok tersebut diukur.
Kecepatan pemahaman murid pada pelajaran, perubahan kreativitas murid, dan hasil belajar kerja, diukur dengan instrumen sehingga diperoleh data kuantitatif. Dalam pengujian ini, O2 berarti berarti prestasi kelompok kelompok eksperimen setelah diajar dengan metode mengajar baru, dan O4 adalah prestasi kelompok kontrol yang diajar dengan menggunakan metode belajar lama. Bila nilai O2 secara signifikan lebih tinggi dari O4, maka metode mengajar baru tersebut lebih efektif dan bila dibandingkan dengan metode mengajar yang lama.
Pengujian signifikansi efektivitas metode mengajar baru, bila data berbentuk interval dan dilakukan pada dua kelompok maka dapat menggunakan t-test berpasangan (related), sedangkan bila dilakukan pada lebih dari dua kelompok dapat menggunakan Analisis Varians (ANAVA).
7. Revisi Produk
Pengujian efektivitas metode mengajar baru pada sampel yang terbatas tersebut menunjukkan bahwa metode mengajar baru ternyata, lebih efektif dari metode lama. Perbedaan sangat signifikan, sehingga metode mengajar baru dapat diberlakukan pada kelas yang lebih luas dimana sampel tersebut diambil. Namun dari hasil pengujian terlihat bahwa kretivitas murid baru mendapatkan nilai 60% dari yang diharapkan. Untuk itu maka desain metode mengajar perlu direvisi agar kreativitas murid dalam belajar dapat meningkat pada gradasi yang tinggi. Setelah direvisi, maka perlu diujicobakan lagi ke kelas yang lebih luas.
8. Ujicoba Pemakaian
Setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin ada revisi yang tidak terlalu penting, maka selanjutnya produk yang berupa metode mengajar baru tersebut diterapkan dalam lingkup lembaga pendidikan yang luas. Dalam operasinya, metode baru tersebut, tetap harus dinilai kekurangan atau hambatan yang muncul guna untuk perbaikan lebih lanjut.
9. Revisi Produk Lanjut
Revisi produk ini dilakukan, apabila dalam pemakaian dalam lembaga pendidikan yang lebih luas terdapat kekurangan atau kelemahan. Dalam uji pemakaian, sebaiknya pembuat produk selalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk dalamhal ini metodemengajar.
10. Pembuatan Produk Masal
Bila produk yang berupa metode mengajar baru tersebut dapat diterapkan pada setiap lembaga pendidikan.
Pada produk teknologi telah dapat dibuat produk masal. Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang telah diujicoba dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi masal. Sebagai contoh pembuatan mesin untuk mengubah sampah menjadi bahan yang bermanfaat, akan diproduksi masal apabila berdasarkan studi kelayakan baik dari aspek teknologi, ekonomi dan lingkungan memenuhi. Untuk dapat memproduki massal, maka peneliti perlu hekerja sama dengan perusahaan.
C. Laporan Penelitian R & D
Seperti telah dikemukakan bahwa metode penelitian dan pengembangan (Research and Development / R&D) adalah merupakan metode penelitian yang digunakan untuk meneliti sehingga menghasilkan produk baru, dan selanjutnya menguji keefektifan produk tersebut.
Dengan demikian laporan penelitian yang dibuat harus selalu dilampirkan dengan produk yang dihasilkan berikut spesifikasi dan penjelasannya. Lampiran berupa produk yang dihasilkan tersebut, dibuat dalam buku tersendiri, dan diberikan penjelasan tentang kehebatan produk tersebut berdasarkan hasil uji coba, serta cara menggunakan produk tersebut.
D. Contoh Judul Penelitian dan Pengembangan
Berikut diberikan beberapa contoh judul penelitian yang menggunakan R & D. Judul harus mencerminkan produk yang akan dihasilkan.
1. Pengembangan pola pembelajaran teknologi bagi anak-anak cacad
2. Pengembangan media pembelajaran berbasis komputer
3. Pengembangan sistem ujian nasional yang efektif dan adil
4. Pengembangan sistem pembelajaran Matematika yang menyenangkan peserta didik
5. Pola pengembangan pembelajaran Fisika berbasis lingkungan tempat tinggal
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. KESIMPULAN
- Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebutLangkah-langkah penelitian dan pengembangan adalah :
- Pengkajian potensi dan masalah
- Pengumpulan data/informasi
- Desain produk
- Validasi Desain
- Revisi Desain
- Ujicoba Produk
- Revisi Produk
- Uji coba pemakaian
- Revisi Produk
- Produksi Massal
B. SARAN
- Diharapkan mahasiswa melakukan penelitian dan pengembangan pendidikan sehingga diperolehproduk-produk pendidikan berupa metode mengajar, media pembelajaran, dan lain sebagainya demi peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.
- Makalah ini masih perlu pengembangan untuk emndapatkan hasil yang lebih baik, maka diharapkan saran dan masukan dari pembaca yang bersifat konstruktif.
DAFTAR PUSTAKAN
- Prof. Dr. Sugiyono, (2007). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta Bandung.
- Gall, Meredith., Gall, Joyce P., & Borg, Walter R. (2003). Educational Research. New York: Longman
- Fraenkel, Jack R., & Wallen, Norman E. (1990). How to Design and Evaluate Research in Education. New York: McGraw-Hill Publishing Company.
Label: Artikel
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda