Universitas Pertahanan atau biasa disebut dengan UNHAN ( bahasa Inggris : Indonesian Defense University atau IDU ) adalah sebuah Perguruan Tinggi Negeri yang menyelenggarakan pendidikan vokasi , sarjana , dan pascasarjana di bidang pertahanan dan bela negara , dengan tujuan untuk melaksanakan pembangunan dan pengembangan yang berorientasi pada Tri Dharma perguruan tinggi , untuk mencapai standar pendidikan nasional dan universitas berstandar kelas dunia ( world class defense university ) dengan tetap melestarikan nilai-nilai kebangsaan. Universitas Pertahanan didirikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, yaitu Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2011 dan ditetapkan melalui Surat Mendiknas Nomor 29/MPN/OT/2009 tanggal 6 Maret 2009 perihal Pendirian Unhan. Universitas Pertahanan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 11 Maret 2009 di Istana Negara. Penyelenggaraan program studi di lingkungan Unhan merujuk kepada
METODELOGI
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
IMAM SUPRAYOGI NIM.20112512004
MEDIA HARJA NIM. 20112512023
1. Permasalahan dikelas :
· Siswa kesulitan memahami materi pelajaran peluang.
· Nilai hasil belajar siswa banyak yang tidak tuntas/dibawah Kriteria ketuntasan minimum (KKM).
· Siswa kurang bersemangat dalam belajar
· Siswa tidak aktif dalam proses pembelajaran
· Guru monoton dalam pembelajaran
· Guru menggunakan pembelajaran konvensional
· Siswa mengantuk dalam pembelajaran
· Suasana pembelajaran pasif
· Tidak ada komunikasi dalam pembelajaran
2. Dari masalah diatas yang dapat diselesaikan melalui PTK :
Nilai hasil belajar siswa banyak yang tidak tuntas, siswa kurang bersemangat dalalm belajar, siswa tidak aktif dalam proses pembelajaran, siswa mengantuk dalam pembelajaran.
Dari permasalah tersebut diatas, dapat kita selesaikan menggunakan PTK karena sumber utama permasalahnya berobjek pada siswa dan kegiatan tersebut berlangsung dalam proses pembelajaran dan diharapkan kedepan permasalah tersebut tidak terjadi lagi dengan usaha guru mencari solusi permasalah tersebut.
3. Model/metode/Startegi/media apa untuk mengatasi permasalah tersebut diatas :
Mengatasi permasalahan diatas guru harus bijak memilih model pembelajaran yang dapat merangsa kegiatan pembelajaran yang kondusif untuk mencari solusi dari permasalah yang dihadapinya dan juga diperlukan adanya media pembelajaran yang cukup merangsang kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa sehingga tujuan pembelajaran tercapai dan pusat /pelaku utama dalam proses pebelajaran ada disiswa dan guru hanya berperan sebagai fasilitator kegiatan belajar. Model pembelajaran yang dipilih yaitu kooperatif . dan media yang disiapkan oleh guru berupa Alat peraga dan Lembar Kerja Siswa (LKS)yang dibuat oleg guru sendiri.
4. Keunggulan dari model/ media pembelajaran diatas,
Menciptakan suasana belajar yang kondusif dalam artian proses pembelajaran terjadi komunikasi antar guru dan siswa dan siswa dengan siswa sangat membantu meningkatkan proses pembelajaran tersebut lebih bermutu dan berkualitas.
Menurut Hernowo (2006:55) mengatakan agar kegiatan mengajar menyenangkan anak didik kita setiaphari, maka hendaknya setiap terjadinya kegiatan mengajar kita mencari manfaat terlebih dahulu dalam kehidupan sehari-hari. Pemanfaatan media pembelajaran yang telah dibuat oleh siswa diharapkan dapat membuat pembelajaran lebih bermakna, sedangkan untuk mengaktifkan aktivitas siswa dalam belajar diberikan LKS.
Proses pembelajaran tersebut terjadi interaksi antar siswa itu sendiri maka dibentuk kelompok belajar. Menurut Hartono (2009:47) salah satu model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama antar individu, yang memungkinkan semua siswa dapat menguasai materi pada tingkat penguasaan yang sama atau sejajar adalah model pembelajaran kooperatif. Hal ini sejalan dengan pendapat Davidson & Kroll ( dalam Harton, 2009) dalam pembelajaran cooperative siswa tidak hanya dituntut untuk secara individual berupaya mencapai sukses atau berusaha mengalahkan rekan mereka, melainkan dituntut dapat bekerja sama, asfek social sangat menonjol dan siswa dituntut untuk bertanggung jawab terhadap keberhasilan kelompoknya.
Sanjaya (2005:106) cooperative learning atau belajar secara kooperatif adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses kerja sama dalam suatu kelompok yang bisa terdiri 3 sampai 5 orang siswa untuk mempelajari suatu materi akademik yang spesifik sampai tuntas. Strategi pembelajaran cooperative learning yang perlu diperhatikan ketika siswa bekerja dalam kelompok adalah sebagai berikut:
a. Setiap siswa didorong untuk bekerja sama secara maksimal sesuai dengan keadaan kelompoknya, kerja sama di ini dimaksudkan saling membantu.
b. Setiap anggota dalam kelompok harus merasa bagian dari tim sehingga memiliki rasa tanggung jawab dalam pencapaian tujuan bersama.
c. Setiap anggota dalam kelompok harus menyadari bahwa masalah yang mereka pecahkan adalah masalah kelompok, berhasil atau gagal akan dirasakan oleh semua angota kelompok.
d. Untuk pencapaian tujuan kelompok, semua siswa harus bicara atau diskusi satu sama lain.
e. Harus jelas bahwa setiap kerja individu dalam kelompok mempunyai efek langsung terhadap keberhasilan kelompok, sehingga mendorong setiap kelompok memperjuangkan keberhasilan kelompoknya.
Fatimah (2010:13) karakteristik pembelajaran kooperatif, antara lain : Pertama, saling ketergantungan dan interaksi tatap muka yang positif. Kedua, pertanggungjawabannya bersifat perorangan. Ketiga, kemampuan interaksi antara individu dan bekerja dalam kelompok kecil. Keempat, proses berlangsung dalam kelompok. Selajutnya Fatimah (2010:13) mengemukakan peran siswa dalam pembelajaran kooperatif. Pertama, membuat keputusan-keputusan. Kedua, menyiapkan pelajaran. Ketiga, mengawasi dan mengintervensi. Keempat, Mengevaluasi dan memperoses.
5. Prosedur pelaksanaan metode/strategi/model dalam proses pembelajaran yang akan Anda laksanakan. (Skenario pembelajaran) :
a. Tahapan Pra Penelitian/ Tahap Perencana
Tahapan perencana tindakan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Pembuatan Program pengajaran mulai RPP, soal evaluasi, menyiapkan Media dan LKS
2. Pembuatan lembar observasi siswa dan lembar observasi Guru
3. Pembuatan bahan ajar berupa aplikasi power point sehingga siap digunakan di kelas.
4. Memilih rekan kerja sebagai kolaborator,
5. Siswa dibagi dalam 6 kelompok heterogen berdasarkan kriteria tertentu.
b. Tahapan Tindakan
Proses pembelajaran dilakukan dengan Model Pembelajaran Kooperatif dimana siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil. Anggota setiap kelompok paling banyak terdiri atas 3 atau 5 orang. Langkah pembelajaran yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Menyajikan Materi secara Garis Besar di muka kelas tentang menggunakan konsep dan aturan turunan dalam perhitungan turunan fungsi, meliputi memberitahukan SK, KD, indikator pencapaian, tujuan pembelajaran pada setiap pertemuan dan KKM yang mesti dicapai siswa
2. Siswa diberikan bahan ajar berupa media dan LKS.
3. Siswa diberi tugas masing-masing dalam kelompok.
4. Siswa diberi waktu untuk membaca dan memahami materi pokok/tugas yang telah diberikan guru.
5. Setiap kelompok siswa mendiskusikan tugas yang diberikan oleh guru, setiap kelompok mencatat hasil diskusi.
6. Pada saat siswa berdiskusi, guru mengamati kegiatan diskusi tersebut (kolaborato)
7. Setelah selesai guru mengambil salah nama salah satu siswa dalam kelompok tertentu untuk melaporkan hasil diskusinya.
8. Tanggapan dari siswa yang lain dalam kelompoknya, kemudian dapat disempurnakan dari kelompok lain.
9. Selanjutnya guru menunjuk siswa lain dalam kelompok yang lain dengan tugas yang berbeda.
10. Guru memberikan penguatan, berupa pujian/aplus kepada siswa yang telah memaparkan hasil diskusinya.
11. Siswa menyimpulkan materi pelajaran yang telah berlangsung dengan bimbingan guru.
c. Tahapan Observasi dan Pengamatan
Sesuai dengan tujuan penelitian ini tiga kelompok data yang dikumpulkan dalam melaksanakan tahapan observasi / pengamatan tindakan ini, yaitu : Lembar Observasi Guru dan Lembar Observasi Siswa.
d. Tahapan Analisis dan Refleksi
Melakukan refleksi ibarat bercermin di depan kaca untuk melihat diri sendiri. Dengan melakukan refleksi, peneliti akan dapat penetapan apa yang telah dicapai dari penelitian yang dilakukan. Refleksi dilakukan dengan membandingkan hasil yang dicapai setelah pelaksanaan tindakan dengan sebelum pelaksanaan tindakan. Apakah setelah pelaksanaan tindakan, siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar sudah terjadi peningkatan hasil belajar atau belum. Apabila belum ada peningkatan atau sudah ada peningkatan namun belum berarti, maka harus ditinjau lagi kelemahan tindakan yang dilakukan untuk perbaikan tindakan pada siklus berikutnya.
Komentar
Posting Komentar